Tuesday, December 30, 2008
Kampus yang sepi
Penentuan proporsional kepengurusan
Sunday, December 28, 2008
Ke Ponorogo
Saturday, December 27, 2008
Formatur
Friday, December 26, 2008
banyak alasan
Tuesday, December 23, 2008
Pamer alasan
Wednesday, December 17, 2008
Konsolidasi
Monday, December 15, 2008
Tanyao Joko. . .!
Pagi ini saya ada rencana ke Batu untuk mengurusi masalah keuangan panenan apel yang belum dibayar. Namun karena salah komunikasi dengan teman saya maka niatan itu urung dilaksanakan. Karena tidak ada SMS sampai pukul 09.00, maka saya menyimpulkan bahwa tidak jadi, namun ternyata dugaan itu salah karena saya dapar SMS pada waktu tersebut. Namun karena ada agenda dating ke seminar hasilnya Retno dan sekaligus rapat dengan para pengurus. Saya menawarkan untuk ke Batu besok hari, namun kalau besok temanku malah gak bisa karena mau menghadap dosen. Tapi Insya Allah saya tetap akan ke Batu besok sekaligus ke Karangploso untuk mengambil data iklim. Entah sama siapa saya tidak tahu, namun akan aku lalui sendiri meskipun tidak ada teman. Pelan tapi pasti, itu kata – kata yang membuat saya masih tetap semangat untuk menyelesaikan skripsi.
Akhirnya saya datang ke seminarnya Retno, jalan kaki sendirian sambil ngeprint undangan kader sekaligus poto copy untuk acara besok. Sesampainya di laboratorium Ekologi Umum, tempat Seminar Hasilnya Retno, sudah nampak banyak teman – temanku yang datang. Retno pun sudah mempresentasikan hasil penelitian yang telah dilakukan. Sangat lancar dan kesan siap bisa ditunjukan oleh Retno. Apalagi dimoderatori oleh Amor yang spesialis moderator di Hortiezzz 2004. tampak hadir dosen Pembimbing I dan II. Setelah selesai sesi pembahas mahasiswa yang dipandegani okleh Dinon, tibalah saatnya sesi tanya jawab pada audien. Entah karena penjelasan yang diberikan oleh Retno terlalu jelas, maka tidak ada yang bertanya ataukah malah sebaliknya saya kurang paham. Tidak ada pertanyaan sama sekali dari peserta sampai dosen Pembimbing I memanggil nama saya dan bilang ”tanyao Joko!”, kalimat perintah yang sangat berat untuk ditolak. Mengingat beliau adalah dosen yang kenal saya sejak saya semester awal sampai sekarang. Apalagi kemarin kami antri soto bareng di rektorat setelah jalan sehat. Maka dengan terpaksa saya mengangkat tangan dan memperkenalkan diri kemudian bertanya tentang berapa sudut yang dipakai untuk posisi miring pada perbanyakan vegetatif cabang di anggur yang merupakan topik penelitian. Bermutu atau tidak pertanyaan yang saya ajukan tidak masalah, namun saya melihat bahwa saya masih dikenal di tataran dosen BP.
Selesai seminar hasil saya langsung ke BEM untuk menandatangani proposal kegiatan PERMASETA. Ada Up – Grading dan magang kerja yang akan dilaksanakan oleh PERMASETA. Memang saya melihat HMJ ini sangat banyak kegiatan yang dilaksanakan. Hal ini bisa dijadikan parameter maju – mundurnya sebuah organisasi. Meskipun maju – mundurnya organisasi tidak hanya dilihat dari banyaknya kegiatan yang dilakukan, tapi minimal itu salah satu parameter.
Sambil menunggu teman – teman pengurus yang sedianya mau ada pertemuan, saya pulang saja. Siapa tahu saya lebih produktif bila di kontrakan. Namun tetap saja ternyata, saya jadi bingung dengan kondisi seperti ini. Pengurus gak asyik, gak O.K, gak cool dan menjengkelkan. Saya tinggal makan saja di Soto babon Lamongan. Kemudian hendra datang ke komisariat. Kami ngobrol banyak dengan dia mengenai semuanya wis. Dari semua lini kami bahas tuntas, karena dia akan ke Lumajang sorenya. Cabainya perlu diperhatikan karena bila tidak demikian bisa gak lulus jadinya. Memang semua punya masalah sendiri – sendiri menurut kemampuan. Allah memang maha adil. Hanya manusia saja yang kadang belum bisa melihat letak keadilan itu.
Magnet Jalan Sehat
Dies Natalis ke – 46 Universitas Brawijaya tepat jatuh pada tanggal 5 Januari 2009. Namun gegap gempita kemeriahan perayaan Hari Ulang Tahun tersebut diawali pada hari ini. Jalan sehat sebagai kegiatan awal pembuka dari banyaknya rangkaian acara dies natalis ke – 46. jalan sehat yang dilaksanakan hari ini mampu menrik animo masyarakat di Malang Raya. Bukan hanya dari civitas akademika Universitas Brawijaya saja yang memeriahkan jalan sehat, namun masyarakat umum juga ikut andil besar dalam kesuksesan jalan sehat tadi. Saya tidak tahu kenapa antusias masyarakat sangat tinggi dalam kegiatan ini. Motif apa yang kemudian menjadi bahan pertimbangan utama mereka berbondong – bondong jalan bersama dengan peserta lainnya. Ada beberapa yang mampu menjadi magnet yang menurut saya menarik keinginan mereka. Magnet itu tidak hanya berupa materi saja melainkan juga media untuk bersama menambah intensitas keakraban dengan keluarga, teman, mitra dan sebagainya.
Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa hadiah yang akan dibagikan menjadi magnet bagi semua peserta. Hal itu bisa dilihat dari jumlah peserta yang menunggu pengundian jumlahnya sangat banyak. Dapan kupon gratis makan juga dibagikan kepada seluruh peserta. Hal ini sangat berarti bagi banyak peserta apalagi kalangan mahasiswa. Saya melihat yang demikian terjadi pada kluster ekonomi menengah ke bawah dari golongan peserta. Sedangkan untuk golongan menengah ke atas, saya yakin bukan itu tujuan utama. Mungkin rasa nasionalisme ke institusi Brawijaya ataukah sebuah kewajiban atau rasa sungkan pada mitra kerja. Apalagi ada absennya, wah jadi gak enak dua kali kalau gak ikut jalan sehat.
Waktu makan di rektorat, saya bertemu dengan beberapa dosen saya. Mereka juga antri untuk sarapan pagi juga sama dengan aku. Aku datang dengan segenap pengurus BEM dan beberapa teman kontrakan. Ketika makan dosen saya menawarkan untuk melanjutkan kuliah S – 2. namun bukan di Brawijaya melainkan di Universitas Jember karena di sana sangat jelas orientasi dan pendanaannya beasiswa penuh. Kemudian juga menceritakan internal fakultas terutama di level dosen dan karyawan. Ternyata tidak di mahasiswa saja yang ada gap – gap/ kelompok – kelompok yang mereka tidak memikirkan bagaimana untuk memajukan Universitas Brawijaya. Maka harus dimasukkan paham bahwa di sini kita harus semangat mengabdi pada negara. Bukan kelompok atau golongan tertentu saja. Kalau kita hanya memikirkan kepentingan golongan atau kelompok tertentu maka kita tidak bisa menjadi orang besar. Bisa besar maksimal di tataran golongan tersebut. Apakah kita mau besar di kandang namun kecil di luar kandang?
Saya tidak mengikuti pengundian sampai selesai, habis makan langsung pulang gara – gara dapat SMS dari temenku untuk rapat. Saya sebenarnya sudah agak bosan dengan kehidupan yang saya alami, namun saya yakin ini merupakan bagian dari proses yang luar biasa. Dan saya mau melakukan proses yang luar biasa tersebut. Terlepas dari keterpaksaan atau kerelaan, karena keyakinan saya ihlas bisa diawali dengan keterpaksaan lalu menjadi terbiasa kemudian keikhlasan bisa terwujud.
Pemilwa FP
Rapat hari ini menjadi sangat penting ketika yang dibahas tentang kondisi kepengurusan dan Pemilwa FP. Sangat sulit membuat keputusan memunculkan nama yang akan diusung untuk menduduki eksekutif dan legislatif. Belum lagi teknis pemilwa itu sendiri. Namun ketika hal ini menjadi kebutuhan dan demi kemaslahatan ummat mahasiswa maka keputusan sudah dapat ditentukan hari ini.
Untuk penentuan calon, peran subjektif dan objektif menjadi bahan pertimbangan tersendiri. Terjadi gejolak batin karena ternyata calon yang akan diusung ternyata komplementer, saling melengkapi. Hari ini merupakan awal aksi nyata dari pengurus untuk melakukan perbaikan di semua lini.
Saturday, December 13, 2008
Sebuah tanggungjawab
Apakah itu tanggungjawab itu? Pertanyaan itu mungkin tidak terpikirkan oleh kita semua. Karena mungkin terlalu sering kita bersinggungan dengan kata – kata itu, sehingga tak terpikirkan oleh kita. Biasanya sesuatu hal yang paling dekat dengan kita malah jarang mendapat perhatian dari kita. Hal itu juga terjadi dalam sebuah kata berjuta makna “tanggungjawab”.
Kata tanggungjawab banyak sekali dipakai dalam dimensi apapun. Agama, sosial, politik, budaya dan dari segi kehidupan apapun tak dapat dilepaskan dari kata ini. Sebuah tanggungjawab dapat menciptakan sebuah energi yang luar biasa yang dapat menggerakkan turbin – turbin sendi kehidupan. Seorang akan bekerja giat banting tulang demi mencukupi kebutuhan keluarga. Bahkan pekerjaan yang dilakukan terpaksapun dengan banyak tekanan dari sisi kanan – kiri pun juga demi memenuhi tanggungjawab. Bagi saya tidak menjadi sesuatu masalah sesuatu dilakukan dengan ihlas atau terpaksa ketika mengerjakan sesuatu. Senyampang sudah mau melaksanakan tanggungjawabnya. Namun perlu diingat bahwa hasil akhir akan selalu beda, Walau angka nominal yang dihasilkan sama. Orang akan memberi apresiasi lebih ketika dilakukan dengan ihklas tanpa pamrih. Sikap ini juga akan mempengaruhi sikap lingkungannya.
Kemarin juga saya melihat orang yang berjuang demi memperjuangkan pelaksanaan tanggungjawabnya sebagai presidium sidang. Kondisi hujan, tanpa kendaraan, tanpa teman yang ada hanya tanggungjawab presidium sidang yang akan memimpin jalannya persidangan. Dia datang ke tempat persidangan yang nota bene jauh dari kostnya. Bahkan saya melihat hanya dia yang datang tepat waktu dan sendirian saja. Hanya aku, dan beberapa yang memang terpaksa ada di situ. Kemudian datang satu orang membawa jas hujan naik sepeda motor yang datang dari kontrakannya yang berada beda kecamatan. Beberapa jam kemudian datang juga seorang perempuan yang kelihatan sangat terpaksa hadir ke
Beberapa hal diatas merupakan sebagian kecil gambaran orang – orang yang bertanggungjawab. Orang yang rela melakukan sesuatu apapun demi sebuah tanggungjawab. Sudah berapa energi yang dikeluarkan untuk merubah energi tersebut menjadi energi dalam bentuk lain. Jadi dari contoh di atas bebas dari nilai terpaksa atau tidak. Karena tanggungjawab tidak menuntut keterpaksaan atau keihklasan tapi aksi konkrit. Karena hal itu akan menjadi urusan pribadi masing – masing. Sesuatu akan kembali pada pribadi masing – masing. Jadi hukum
Apakah masih panjang jalanku?
Apakah saya bisa katakan bahwa ini pembelajaran
Sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa hari ini jam 19.00 akan dimulai, namun apa yang terjadi. Hanya ada ketum, sekum, kabid PA, kabid UPP, seorang kader dan satu orang presidium sidang. Mau dibawa ke mana kalau aparaturnya saja seperti ini. Namun siapa yang peduli, ketika kebutuhan dari masing - masing individu telah terpenuhi. . . Apakah ini makna dari sebuah kesadaran parsial terhadap organisasi ini.
Saya salut pada presidium yang datang hari ini. Hujan tidak menjadi rintangan untuk sebuah tanggungjawab. Bila saja 50% aparatur seperti ini, saya jamin kejadian ini tidak akan terjadi.
Thursday, December 11, 2008
Ke kampus
Ada suasana beda di kampus. Entah saya yang aneh atau mungkin kampus yang udah berubah ya. . .
Banyak yang kangen katanya...tapi saya merasakan kok. . .
Komunikasi itu penting
Pengalaman itu juga saya alami di dinas Pertanian Kota Batu. Modal wajah ramah dan komunikasi efektif, yang mulanya saya disuruh balik satu minggu berikutnya, ternyata tidak jadi dan data yang saya butuhkan diberi hari itu juga.
Kita semua harus bisa berkomunikasi dengan lingkungan sekitar kita biar semua menjadi mudah. Baik itu komunikasi dengan manusia, alam, lingkungan dan semuanya. . .Komunikasi tidak hanya mempunyai arti sempit bicara. Bahkan kita juga dituntut komunikasi dengan Allah SWT, tuhan seru sekalian alam.
Wednesday, December 10, 2008
Hanya sebuah keinginan saja tidak cukup
Memang benar saya pingin cepat lulus dengan predikat sangat memuaskan. Hal itu yang menjadi pemikiran saya sejak awal aku masuk kuliah. Saya tambah yakin keinginan itu bisa terwujud ketika IP – ku sangat memuaskan. Bahkan sampai semester akhirpun saya hanya sekali mendapat IP kurang dari 3, itupun nyaris 3, yaitu 2,97. pada semester 6, SKS beban yang menjadi syarat kelulusan sudah saya lahap habis. Saya hanya memprogram skripsi dan satu mata kuliah saja, secara otomatif hanya ada satu mata kuliah saja dalam satu semester.
Namun dengan kesuksesan dalam perjalanan kuliah tidak menjadi jaminan lancarnya tahapan penyelsaian skripsi. Skripsi mempunyai sesuatu hal yang unik dan menjadi fenomena tersendiri. Meskipun bobotnya hanya 6 SKS, namun penyelasiannya sudah memakan waktu 3 semester. Bahkan sampai hari ini belum menunjukkan berakhirnya tahapan skripsi. Baru pelengkapan data saja, nanti dilanjutkan pembahasan.
Sebenarnya saya yakin bila semua saya kerjakan dengan maksimal dan mendapat ijin Allah, bisa diselesaikan tepat waktu sesuai dengan keinginan. Namun karena suatu kondisi yang mengharuskan saya seperti ini, dan atas ijin Allah saya belum bisa selesai bulan ini. Tapi ada keinginan kuat dalam diriku untuk segera menyelesaikan karya ini. Namun hanya sebuah keinginan saya rasa belum cukup ketika tidak dibarengi dengan aksi konkrit.
Monday, December 08, 2008
Pengalaman menarik
Tour de east Java
Thursday, December 04, 2008
Visitasi PHK A-2
Hari kemaren juga bertepatan dengan seminar proposal temenku, Suhadi mahasiswa Tanah. Jadi saya harus membagi diriku untuk hadir di sana. Sudah ada Ir. Didik Suprayoga, MSc, Ph. D dam Dr. Ir. Budi P, MS selaku pembimbing yang tampak hadir. Banyak nasehat yang diberikan. ternyata gak hanya skripsi menjadi tujuan akhirnya, namun menjadi manusia yang sebenarnya. Kalau hanya pimgin buat skripsi, 2 minggu akan dibuatkan oleh pak. Didik dan akan langsung dijanjikan lulus. Namun yang menjadi tujuan ternyata bukan itu, lebih dari sekadar nilai transkrip melainkan banyak nilai lebih dalam proses pencapaian sebuah cita.
Sudah barang tentu, menjadi publik figur harus bisa bergaul dengan siapapun. Gak hanya terkesan ekslusif membatasi pergaulan dengan golongan kecil saja. Hal itu saya sadari juga sebagai seorang publik figur, walaupun di level Fakultas. Saya harus pandai memahami apa yang menjadi keinginan dan kemauan semua. Itu yang saya dapat dari aktivitas yang saya lakukan di kantin pertanian kemarin setelah dari seminar dan koordinasi Visitasi PHK A - 2.
Tuesday, December 02, 2008
Monday, December 01, 2008
RAK BUKAN SEMATA LPJ
19 bulan bukanlah waktu yang singkat untuk berbuat dan menghasilkan sesuatu yang banyak manfaat. Demikian juga dalam perjalanan kepengurusan HMI Cabang Malang Komisariat Pertanian Universitas Brawijaya. Pada tanggal 14 April 2007 telah dilakukan pelantikan pengurus oleh Ketua Umum HMI Cabang Malang di Rumah Makan Ayam Lodho, Hj. Soetri. Banyak undangan yang hadir waktu itu. Mereka menjadi saksi betapa hebatnya kepengurusan waktu itu. Mereka percaya 101 % bahwa kepengurusan kali ini lebih baik dari kepengurusan sebelumnya.
Cerita itu benar terjadi dan banyak anggota yang menjadi saksi sejarah. Sejarah telah tercatat selama perjalanan kepengurusan yang telah berjalan selama 19 bulan. Saat ini sudah saatnya pengurus mempertanggungjawabkan apa yang telah menjadi kewajibannya. Moment Rapat Anggota Komisariat yang merupakan forum tertinggi di level Komisariat, salah satu agendanya ialah Laporan Pertanggungjawaban Pengurus. RAK dihadiri oleh Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Komisariat (MPKPK), pengurus dan seluruh anggota, baik anggota muda dan anggota biasa.
Untuk RAK kali ini, MPKPK ada dua yang bisa hadir dari
Saya dan Halim Kurniawan sebagai Steering Committee dari pengurus memilih Rhomsia Nur Kholifah, Sugeng Rianto dan Darmawan P. J. sebagai presidium tetap melalui mekanisme yang telah ditetapkan bersama forum. Sebenarnya RAK mempunyai banyak agenda, namun LPJ merupakan point of interest selain pemilihan formatur dan mide formatur. Agenda – agenda tersebut ialah salah satunya pembahasan GBPK, Rekomendasi – rekomendasi dan lain – lain masih banyak lagi yang lainnya.
Salah satu penilaian MPKPK yang disampaikan pada agenda pandangan umum ialah kaderisasi yang tidak berjalan sehingga tidak ada pengganti ketua umum. Namun saya rasa penilaian ini sangat subjektif MPKPK saja. Mungkin karena pengalaman yang mereka lalui.
Saturday, November 29, 2008
7 bulan lalu RAK
Hari ini setelah 19 bulan berjalannya kepengurusan, sudah saatnya menjalankan mekanisme pengkaderan melalui RAK demi kebaikan bersama. Tapi tetap saja masalah klasik tetap ada. Quorum yang belum terpenuhi dan harus menunggu 1x24 jam untuk memulai sudah menjadi pandangan umum dala, setiap RAK. Pun demikian di RAK kali ini. Meskipun tadi malam sudah menghasilkan Tatib sidang dan kesepakatan hari ini jam 09.00 di balai kelurahan Ketawanggede untuk memulai kandas di tengah jalan.
Friday, November 28, 2008
Proses yang luar biasa
Thursday, November 27, 2008
LPJan BEM
Wednesday, November 26, 2008
Antara bahagia dan tidak
Tuesday, November 25, 2008
Rapatkan barisan
Sebelum rapat, aktivitas saya juga sangat padat. Bukan hanya urusan organisasi namun akademis juga menuntut perhatian. Kehidupan sosialku juga meminta aku untuk terlibat. Saya harus bayar tagihan PDAM yang udah telat. Untung aku gak mengikuti saran dari Rasyid yang harus ke lavalet, tempat yang jauh dan kalau pakai baron mungkin butuh 1 liter premium. Untung di kantor pos Dinoyo bisa menerima pembayaran. Setelah itu saya ke Batu dengan Supermansyah untuk pengamatan pohon apel. Namun ditengah perjalanan, baron minta diservice. Putus koplingnya menjadi biang keroknya. Kemudian perjalanan kami lanjutkan, ke atas dekat dengan Hotel Victory. Di sana kami gak menemukan petani apel. Nah, pada saat itu saya mampir ke pak Mindarto untuk pesan Madu murni. Kami diberitahu bahwa apel yang udah dipanen belum dibayar. Wah pelanggaran berat nich pikirku...Tapi harus bagaimana lagi, saya bingung. Harus bilang ma dosen atau ke orangnya langsung untuk diberesin langsung.
Sunday, November 23, 2008
Friday, November 21, 2008
Bunga rampai BEM FP UB
MAHASISWA, ANTARA AKADEMIK DAN ORGANISASI
Joko Widodo 1).
Jati diri bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada. Untuk itu diperlukan kader terbaik bangsa yang memiliki kecerdasan tinggi, sikap dan mental prima, daya juang dan daya saing tinggi, kemampuan handal, serta nasionalisme sejati. Salah satu elemen penting yang mempunyai peran vital dalam menunjang kualitas SDM bangsa ialah dunia mahasiswa dengan segala aktivitasnya.
Mahasiswa, akademik dan organisasi, kalimat ini memang sudah sangat singkron dan sudah begitu melekat untuk disandingkan menjadi elemen kata yang tidak bisa dipisahkan. Hal ini dikarenakan semua aktivitas kampus yang ada saat ini pasti ada kaitannya antara dunia akademik dan organisasi. Kampus merupakan kawah candradimuka bagi para mahasiswa sebagai insan kampus yang masih idealis yang akan menentukan kemajuan masa depan sebuah bangsa. Mahasiswa harus bisa memahami fungsi serta perannya. Mahasiswa sebagai insan akademis harus bisa menunjukkan keintelektualanya dibuktikan dengan prestasinya. Sedangkan mahasiswa sebagai insan pencipta dan pengabdi bisa ditunjukan dengan salah satunya aktif di organisasi. Karena dengan ikut organisasi jiwa – jiwa sosial, pengembangan soft skill akan terbentuk.
Namun dari dulu hingga sekarang ada stigma bahwa antara organisasi dan akademik tidak bisa berjalan bersama. Sehingga jika seorang unggul di bidang organisasi maka akademiknya akan kalah. Pun demikian sebaliknya jika seorang mahasiswa mempunyai IPK tinggi, jiwa organisasinya tidak jalan. Sebenarnya stigma tersebut terbentuk hanya berdasarkan kepada sedikit kasus aja. Terkesan subjektif dalam menyimpulkannya. Jadi stigma tersebut malah akan menjadi penghambat dari jiwa kreatifitas mahasiswa. Mahasiswa akan mandeg dan takut untuk berorganisasi. Mahasiswa yang sudah terlanjur ikut organisasi akan ogah belajar karena sudah terpatri dalam alam pikirnya bahwa tidak mungkin akan mendapat prestasi yang bagus betapapun hebatnya ihtiar yang dilakukan. Stigma di atas tidak benar adanya dan hanya menjadi alasan pembenar bagi orang – orang yang malas dan orang yang tidak mau berubah. Sudah banyak bukti di sekeliling kita bahwa mahasiswa bisa berprestasi dan unggul dalam organisasi secara bersamaan.
Menurut saya, dunia akademik dan organisasi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Laiknya uang logam yang mempunyai dua sisi dimana masing – masing sisi menunjukan gambar dan menunjukan nilai nominal uang tersebut. Jika salah satu gambar atau nilai nominal dalam salah satu sisi uang logam tersebut hilang, maka secara otomatis uang tersebut tidak akan laku, berapapun nilai uang tersebut. Hal demikian berlaku juga di atmosfer kemahasiswaan. Ibarat menonton pertunjukan, IPK bisa dianalogikan dengan tiket masuk suatu pertunjukan dan kemampuan organisasi merupakan posisi yang akan ditempati. Apakah mendapat tempat kelas VIP ataukah kelas ekonomi.
Jadi kemampuan akademik merupakan suatu syarat mutlak sebagai parameter kualitas SDM. Kemampuan organisasi menjadi absolut dibutuhkan guna optimalisasi kinerja. Setiap orang ada zamannya, setiap zaman ada orangnya. Yang membedakan ialah momentum. Mari gunakan momentum ini sebaik – baiknya. Mahasiswa dianggap kelas elit yang kesempatan tersebut jarang diperoleh oleh anak bangsa lainnya. Jadikan momentum ini dengan berprestasi dan mengabdi pada bangsa.
1). - Presiden BEM FP UB periode 2007 – 2008
- Mahasiswa Berprestasi Utama IV Tahun 2007 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Thursday, November 20, 2008
Tuesday, November 18, 2008
Persiapan LPJ
Saturday, November 15, 2008
Kiriman Tuhan
Kaderisasi dan Konstitusi
Tidak hanya satu kakanda, tapi lebih dan bahkan kakanda yang lain meminta dengan sangat kepada saya untuk datang ke sana. Di tengah kesibukan mereka, saya sangat memberi apresiasi kepada mereka karena jiwa dan semua masih terlekat di salah satu ikatan keluarga yang terbentuk di Kota Malang tercinta. Beliau meminta saya untuk datang dengan sangat. Bahkan saya diminta untuk mengutarakan 3 alasan terkuat untuk tidak datang. Mungkin saya bukan ahli wacana maupun ahli beretorika yang semua alasan saya seolah dimentahkan begitu saja. Saya harus panen hari ini, lagipula saya sendiri. Mengajak teman semua pada gak bisa (hanya Allah maha adil, saya dikirimi teman seperjuangan di Hortiezzz 2004). Persiapan LPJ BEM yang hari Senin pagi harus diserahkan ke MPM (Jadi hari Minggu sore harus sudah dibendle). Saya dimintai dosen untuk menghadap hari Senin sekaligus laporan pengamatan. Semua dimentahkan. . .Tapi saya punya prinsip saya fokus dulu di Malang. Apa yang saya lakukan semoga diridloi Allah SWT.
Waktu pagi tadi saya dapat SMS lagi yang isinya berupa penegasan keberagkatan saya ke kota tersebut. Namun saya juga tegas menjawab tidak ke sana.
Friday, November 14, 2008
Kepastian LPJ BEM
Kemarin telah dilakukan rapat dengan MPM tentang persiapan LPJ BEM. Diberitahukan bahwa pelaksanaan LPJ pada hari Rabu, tanggal 19 Nopember 2008. Jadi sudah 1 tahun lebih 5 bulan kami menjabat di BEM. Sudah saatnya regenerasi BEM. Penilaian akan dilakukan oleh team penilai yang terdiri dari ketua HMJ dan satu perwakilan dari UKM. Juga diberikan format LPJ BEM yang resmi, sedangkan yang kemarin itu inisiatif dari pengurus sendiri dalam rangka persiapan LPJ. Namun memang tidak jauh berbeda formatnya.
Di komisariat ada Follow up kader, namun yang datang tidak semua. Angkatan 2007 dan 2008 mendominasi karena memang mereka yang diundang secara resmi oleh pengurus. Sangat panjang memang karena sejak sebelum maghrib sampai jam 20.30. Itupun sebenarnya masih banyak yang mau diskusi, namun waktu jua yang tidak mengijinkan.
Thursday, November 13, 2008
HUT Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Sudah menjadi tradisi bila HUT selalu menghadirkan kebahagiaan maupun kesedihan bagi yang punya moment bersejarah tersebut. Demikian juga instansi fakultas kemarin. Banyak yang tidak tahu bahwa HUT FP UB ialah tanggal 10 November bertepatan dengan hari pahlawan nasional. Namun kemarin fakultas merayakan HUTnya tidak bertepatan dengan hari tersebut, melainkan dipaskan dengan agenda fakultas yaitu hari Rabu yang notabene fakultas tidak ada kegiatan ajar mengajar. Sekalian Penyerahan reward bagi dosen, karyawan dan dosen yang telah membawa nama baik Fakultas. Tidak hanya itu, juga waktu yang tepat untuk purna tugas dari Dosen Budidaya Pertanian.
Pemberian reward kepada para dosen jatuh pada dosen SOSEK dan HPT. Sedangkan untuk karyawan ditujukan pada karyawan TANAH dan HPT. Kalau untuk mahasiswa bukan hanya karena prestasi saja yang dijadikan prioritas, melainkan azaz pemerataan. Awalnya saya diminta tolong untuk merekomendasikan nama – nama, namun karena terbatasnya dana maka tidak semua yang saya rekomendasikan masuk. Yang menjadi saya kurang sepaham ialah bukan karena prestasi yang menjadi titik point penilaian untuk mahasiswa, melainkan azaz pemerataan yang saya pikir ini merupakan politisasi dan bukan dalam ranah ideal lagi. Saya khawatir nanti tidak ada gairah kompetisi di Fakultas untuk berprestasi. Karena memang sangat mencolok sekali perbedaan itu.
Semoga hal ini tidak mengurangi pengembangan ide – ide cerdas demi kemajuan dan kejayaan Fakultas Pertanian. Happy birthday Fakultas Pertanian UB. Go a head. . . .
Wednesday, November 12, 2008
Demisioner
Tuesday, November 11, 2008
Tak menyangka panen lagi
habis itu nyersiv baron...
Ke UMM
Hari ini setelah saya ikut seminar proposalnya Ermach, saya nganter bang Ardiansyah ke perpus pusat untuk mencari referensi jerami nangka. Namun kami gak bisa masuk. Akhirnya kami ke perpustakaan UMM gedung III. Di sana saya ketemu Anwar, mantan ketua BEM FP UMM. Dia juga lagi nyusun skripsi, saya dan dia ngopi di depan gerbang utama, sedang bang Ardiansyah masuk perpus.
Malamnya kami ngobrol menggagas CADS kedepan. apakah harus berdiri sendiri atau masih ingin tetep jadi UKM di fak. Pertanian. Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. . .
Sunday, November 09, 2008
Periksa kesehatan
Saturday, November 08, 2008
Panen, kebahagiaan buat mereka, musibah buat aku
Waktu rapat BEM kemarin, lagi - lagi penggurus ada yang merayakan HUTnya. Kue tart dengan tiga lilin di atasnya ditiup seiring dengan lagu Happy birthday. . .Saya dapat potongan kue pertama lagi...Bahagia rasanya,,,,Thanks ya. . .
Friday, November 07, 2008
Walk alone
Akademis, organisasi, ideologis dan biologis yang saya hadapi dalam keadaan akut kali ya, atau cara pandang saya saja yang terlalu. Jangan kau campurkan masalah - masalah tadi sehingga akan ditemukan kedinamisan kehidupan.
Ke kampus ngurus surat pengantar, sorenya mau rapat tapi gak ada yang datang kecuali orang 3 itu. Makan nasi goreng sambil nunggu rapat, eh tetap gak jadi malah ada SMS titip salam buat arek - arek. Ke kost pengurus dan mengucapkan happy birthday malam - malam di kost salah satu pengurus. Nah di sana sangat saya rasakan bahwa kerealistisan kesadaran saya mendekati kebenaran.
Thursday, November 06, 2008
Sangkal putung
Siangnya saya nyoblos PILKADA. . .
Sunday, November 02, 2008
Kesadaran yang realistis
Saturday, November 01, 2008
Persiapan LPJ
Wednesday, October 29, 2008
80 Tahun Sumpah pemuda
Peringatan 80 Tahun Sumpah Pemuda
“Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia; Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia; Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia”
Gerakan Mahasiswa yang didominasi oleh para pemuda yang memiliki watak menginginkan perubahan. Sesuai dengan fungsinya sebagai agent of change dan agent of social control seharusnya kita mampu mengawal roda pemerintahan dan selalu memihak pada rakyat dan faham terhadap masyarakat dan persoalan-persoalannya. Dapat kita lihat betapa tidak pedulinya mahasiswa Pertanian sendiri terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah (Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 01 tahun 2008) yang pada implementasinya terlihat sangat menindas petani, dan masih banya isu lain yang hingga kini tidak terselesaikan.
Cobalah melihat dari hal-hal sederhana kerusakan dunia mahasiswa kita sekarang. Sikap hedonis yang tidak mungkin dikontrol lagi, sikap tidak perduli pada lingkungan sekitar, tidak menghargai waktu, pembelajaran korupsi dengan memperbesar anggaran proposal kegiatan kemahasiswaan secara menggila, seolah hal ini tidak dapat terselesaikan lagi.
Mencermati permasalahan yang kita hadapi sekarang, apabila tidak ada upaya yang sungguh-sungguh dari kita sebagai pemuda Indonesia, tidak menutup kemungkinan keterpurukan bangsa akan selalu menjadi bayang-bayang yang tidak mungkin pernah hilang. Keadaan pada diri anak bangsa pada satu dasawarsa pasca reformasi ini mulai pudar dan hampir pada jurang kehancuran, ikatan nilai-nilai kebangsaan yang berhasil mempersatukan bangsa sudah mulai longgar, yang muncul hanya kepentingan individu, kelompok ataupun golongan. Hanya dengan jati diri bangsa inilah, melalui semangat kebangsaan yang menjiwai rasa nasionalisme, dengan pencapaian hasil prestasi yang bisa diunggulkan niscaya bangsa ini akan mampu menjaga dan memelihara kehormatan dan martabatnya dalam kancah percaturan antar bangsa-bangsa di dunia.
“Hai anak bangsa yang berselimut pilu, bangunlah dari tidur panjangmu, sibakkan tirai kemalasan atas dirimu, tataplah masa depan dengan penuh harap, gapailah, majulah dalam satu tekad semangat juang dan satu tujuan, bekali diri dengan ilmu yang bermanfaat, ayo bangkit demi kejayaan Indonesia tercinta”
Tuesday, October 28, 2008
Perjuangan Supervisi
top be continued
Monday, October 27, 2008
Kehujanan aku tekat
Saturday, October 25, 2008
Friday, October 24, 2008
Temenku wisuda. . .
Thursday, October 23, 2008
Potongan Kue Pertama Ultah
Wednesday, October 22, 2008
Silaturrahmi ke Darul Hijrah
Pagi, sebelum berangkat ke Batu, saya ke kampus. Di sana saya bertemu dengan teman Pondok di Pesma Darul Hijrah. Sekarang dia sedang kuliah Double degree sedangkan saya masih berkutat di skripsi. Di sana juga ada teman yang satu angkatan dan banyak wajah yang saya kenal. Ngomongin keinginan setelah lulus dan sebagainya. Pilih kerja atau kuliah lagi? Kalau disuruh untuk memilih, saat ini saya pingin kuliah dulu. Kuliah di luar negeri langsung, kemudian setelah itu bekerja di instansi pemerintahan setelah itu pensiun dini untuk menjadi pengusaha dengan perusahaan yang padat modal. Semoga bisa tercapai.
Wah kalau gak cepat berangkat pasti nanti ku gak bisa pengamatan pikirku, maka aku lansung naik si Baron dan berangkat. Saya langsung ke kebun dan menghitung jumlah daun sebanyak 3 pohon. Istirahat di Mushola sampai ketiduran,,,Oiya ketemu juga dengan mahasiswa DI Hortikultura juga di sana. Mbak Erni, ya dia sebutkan nama itu. Tapi dia gak kenal saya. Emangnya siapa saya???heheheh...
Aku pulang sore hari dan silaturahmi ke pondok, di sana suasana keakraban tercipta. Ayem bahasa kerennya,,,tapi ustadznya tidak ada di rumah, jadi hanya ketemu dengan anak - anak. Diajak Rihlah ke Bale kambang. Entah bisa ikut atau tidak,,,Sudah 3 tahun berturut - turut saya tidak bisa ikut. Semoga tahun ini bisa.
Tuesday, October 21, 2008
Potong rambut
Habis itu saya langsung mandi dan pergi ke Cak Darwanto untuk Deposit pulsa. karena saat ini saya nyambi jualan pulsa elektrik dengan harga bersaing dengan counter - counter di luar.
Monday, October 20, 2008
Halal bi Halal
Jumlah daun berbuah kecelakaan
Sudah menjadi aktivitas saya sehari – hari bahwa saat ini saya harus pergi ke Batu untuk penelitian tentang apel. Meskipun awalnya penelitian ini dilakukan oleh team, namun akhirnya penelitian dilakukan sendiri – sendiri. Nah hal inilah yang membuat semua jadi berantakan saya kira. Suatu kegiatan kalau tidak direncanakan dengan matang maka jangan mengharap capaian yang maksimal, melainkan akan berbuah kekecewaan. Yang saya alami saat ini mungkin sama seperti itu. Dulu ketika saya anggap kerja team lebih mudah, tapi kenyataannya tidaklah demikian. Apakah mungkin disebabkan tidak adanya manajemen yang baik, ataukah kontrol yang kurang atau visi yang tidak jelas? Saya tidak akan menjadikan itu semua kambing hitam. Karena dengan demikian berarti kita merasa paling benar yang belum tentu itu benar. Karena kebenaran hanyalah milik Allah SWT.
Saat ini, sense of belonging dari tiap team untuk penelitian ini saya rasa kurang. Jadi saya merasa yang menyebabkan hal ini terjadi salah satunya ialah hal ini. Sudah berapa kali saya SMS tidak ada balasan. Kalaupun ada, jawaban tersebut akan membuat saya menghela napas panjang. Jawaban itupun dari satu teman saya, tapi yang satu malah gak ada balasan. Kalau ditelephone gak diangkat. Kalau diajak naik untuk menyelesaikan penelitian pasti ada saja alasan untuk gak bisa naik. Dari kerja, aktivitas lain, urusan keluarga, organisasi, bisnis dan lain – lainnya. Saya sampai bingung dibuatnya. Padahal kalau disadari penelitian ini ialah proyek dan harus dipertanggungjawabkan. Walaupun saya berprinsip bahwa penelitian saya ya penelitian, proyek ya proyek. Tapi saya berusaha profesional, saya juga harus mempertanggungjawabkan kepada yang mendanai saya, di samping itu saya juga harus mempertanggungjawabkan ke dosen pembimbing saya.
Melihat kondisi saat ini yang demikian maka saya beranikan diri untuk menghadap dosen pembimbing dan menceritakan keadaan yang sebenarnya, walaupun tidak seluruhnya. Karena aku takut beliau shock mendengarnya. Beliau menyarankan kepada saya untuk melanjutkan penelitian ini. Apapun kebutuhan yang diperlukan khususnya mengenai judul skripsi saya harus cepat dipenuhi. Jangan memikirkan team lagi, biar masing – masing bekerja sendiri. Beliau juga geleng – geleng kepala memikirkan hal ini. Bahkan beliau sempat menanyakan kepada saya, bahwa sebagai presiden BEM Fakultas Pertanian seharusnya saya bisa mengatur team ini. Wah, kenapa disangkutkan pada halkaya gini. Maka saya menjawab bahwa saya lebih mudah mengatur mahasiswa berjumlah seribu dibandingkan dua namun seperti ini. Pikirku, mungkin karena tidak ada pembagian tugas yang jelas serta tanggungjawab yang ngambang tak berarah kali ya. Maka sejak saat itu saya sering berangkat ke Batu sendirian. Meskipun saya sebelum saya berangkat, saya selalu SMS team saya, namun jawaban seperti biasa. Bahkan dulu pernah janjian jam 09.00 berangkat, akhirnya jam 15.00 baru berangkat, itupun saya tunggu di Batu dan saya sudah dapat sample daun dua kebun. Serting kali saya mengajak teman – teman saya, baik teman – teman pengurus BEM maupun teman – teman di HMI. Bahkan saya dipercaya untuk membawa si Baron. Jadi saat ini saya selalu dengan Baron kalau pergi. Saya bersyukur punya kawan – kawan seperti mereka.
Kejadian hari ini mungkin salah satu apes saya. Saya jatuh dengan Baron di jalan tikungan mau ke Dressel, Oro – oro Ombo di lereng gunung Panderman. Ceritanya seperti ini. Pagi tadi saya nguantuk sekali, meskipun bangun pagi. Rasanya males sekali kalau pergi ke Batu. Apalagi tidak ada temannya. Saya SMS team saya, malah masih TOEFL dan akan dikabari lagi nanti kalau sudah selesai. Tapi akhirnya tidak ada kabar sekali sampai habis isya tadi malam. Baru jam 09.15 saya berangkat. Saya mampir beli bensin di Tlogo Mas, meskipun gak terlalu antre kaya kemarin, namun hal ini juga menghambat meskipun antrenya sekitar 10 menit. Saya langsung menuju daerah Bumi Aji dan mencari petani di daerah sana. Akhirnya dapat lagi petani, bahkan ada 2 kebun. Saya langsung mengamati jumlah daun sendirian di tengah kebun dan hanya ditemani kicauan burung serta SMS. Sekitar pukul 14.15 saya baru turun dan menuju ke Dressel, ke kebun milik abang Otto. Nah di tengah perjalanan itulah tragedi jumlah daun berbuah kecelakaan terjadi. Di tikungan tajam, di bawah rimbunnya rumpun bambu. Saya jatuh dan kaki saya tertindih si Baron. Saya berpikir kaki saya patah. Walaupun saya memakai jaket dan celana, tapi tangan saya berdarah dan kaki saya juga buret walaupun sedikit. Tas dan jaket serta celana penuh dengan debu jadi tampak kotor. Banyak orang lewat yang menolong. Tapi akhirnya saya paksakan naik lagi karena masih bisa nyetir dan baron tidak kenapa – napa.
Di kebun saya harus menunggu lama, dan diberi Betadine. Niatan saya ialah ingin menambah data, namun apa daya kondisi tidak memungkinkan. Sangat lama saya nunggu, dan akhirnya saya bisa langsung ketemu dengan yang punya. Banyak ngobrol saya dan dia juga curhat tentang penelitiannya. Perlu diketahui yang punya kebun ini juga mahasiswa Hortikultura angkatan 2001. Saya diminta hati – hati. Setelah urusan kebun bang Otto beres, saya ke kebun pak Nasib. Kebetulan beliau yang sekaligus guru SD ini juga berada di kebun. Saya membayar panenan apel dan karena tidak ada kembalian, saya diajak ke rumah beliau. Di sana saya langsung akrab dengan cucunya, bahkan ketika saya pulang dan sudah naik motor, saya dipanggil ma cucunya itu. “Mas Joko!kapan – kapan maen lagi ya!” dengan wajah lugunya. Aku acungkan jempol dan kuanggukkan kepala dan aku jawab lirih “Iya dek!”. Benar – benar terharu dengan dia yang masih berumur sekitar 5 tahunan.
Di kontrakan sudah banyak panitia halal bil halal mempersiapkan spanduk untuk besok. Agenda besok ialah halal bil halal HMI Cabang Malang Komisariat Pertanian Universitas Brawijaya di Rumah makan ayam Lodho Hj. Soetri. Dengan halal bil halal ini, bisa dijadikan media kita untuk silaturrahmi. Semoga sukses selalu menyertai kita semua.
Friday, October 17, 2008
Jumat bersih. . .
Ketika hari ini saya harus memulai lagi aktivitas, ada saja kendala yang menghalang. Ligh meter yang mau saya pinjem rusak. Jadi mau gimana lagi dunk...
Stress hari ini pada diriku kentara banget. dari saya yang gak menemukan flashdisku yang ternyata saya bawa sendiri, terus setelah ngeprint, hasil nya tidak saya bawa ke kempus. Padahal sudah dibayar.
Saya membersihkan sekretariat BEM. Tapiu belum bisa membersihkan hati pengurus. Buktinya Sudah 2 minggu, sekretariat BEM tidak berubah sama sekali. Dari kotor ,menjadi tambah kotor.
Thursday, October 16, 2008
Aku survey sampai sore banget
Pagi sekali memang saya berangkat, di jalan ketemu Khafit yang lagi mau makan soto Lamongan Cak Ir. Dia menanyakan kok saya selalu sendirian bila pergi ke Batu. Saya jawab saja, teman saya sakit. Larena memang bilangnya seperti itu. Teman yang satunya lagi, saya jawab belum bisa naik karena lagi repot. dengan naik si Baron, saya telusuri jalan sepanjang Batu. Alhamdulillah saya dapat ketemu dengan mbak Luluk, Pak Slamet dan mas Amin. Mereka mau dijadikan objek penelitian.
Waktu di kebun mbak Luluk saya disalaki anjingnya, wah perjuangan berat banget...
Dengan pak Slamet saya harus nunggu selama 1,5 jam di rumahnya. Kemudian dia cerita perjuangan hidupnya waktu susah dulu. Lama banget, sekitar 2 jam.
Habis itu saya ke rumah mas Amin, dan saya harus datang ke banyak rumah untuk menemui mas Amin ini. Akhirnya sampai maghrib saya baru turun dari Batu.
Wednesday, October 15, 2008
Sunday, October 12, 2008
Laskar Pelangi
Thursday, October 09, 2008
Tuesday, September 30, 2008
Akhirnya sampai rumah juga
Di tengah perjalanan, saya dapat SMS dari nomor yang tidak saya kenal. Ada ajakan untuk buka bersama Alumni Pramuka SMUDA Ngawi. Tempatnya di Jalan. Rajawali Ngawi. Sesampainya di rumah dengan dijemput masku di depan tempat usahanya Badar, saya minta ijin untuk ikut berbuka di sana untuk menghadiri undangan tersebut. Dilema memang, di saat saya kangen rumah, pulang langsung ke rumah teman tanpa buka bersama keluarga dahulu. Banyak yang hadir memang, sekitar 35 orang ada di sana. Acaranya bagus, tapi sayang suasana kurang hidup. Karena di samping ada pengklusyteran angkatan juga ada jarak antara ihwan dan ahwat, jadi tidak seakrab jaman saya aktif Pramuka dulu. Ada Intan dan saya sapa "Intan, apa kabar?" E..dia malah jawab "Kok manggilnya gak pakai Dek??..Iya kabar baik"Bercanda atau tidak saya gak ngerti. Takutnya menimbulkan salah paham.
Saya tidak langsung sholat terawih, karena tempat yang gak memungkinkan. Maka saya ngopi dengan Mbah Mad, Hery/Jack dan Arwig. Setelah dapat beberapa lama disusul Kemal, Dodi dan Mahful (Angkatan 10 yang nantinya dibaiat menjadi angkatan 7). Akhirnya kami kembali ke acara setelah jam 20.00. Di sana acara juga kurang hidup seperti semula. tidak ada acara saling kenalan dan hal ini yang membuat pengklusteran angkatan semakin kuat.
Setelah selesai, kami angkatan 7 dan Mahful ngopi di alun-alun terbesar se Jatim, Ngawi. Ngopi di pojok alun - alun terus pindah di depan LP. Sampai Sahur kami ngobrol di sana.
Hari ini pas dengan hari pasaran yaitu Legi, Ya tepatnya hari Selasa Legi. jadi pasar sangat rame, apalagi bareng dengan "prepekan" atau hari terakhir pasar karena besok sudah lebaran. Saya bisa ngenet di sini juga.
Paron - Ngawi, 30 September 2008
Sunday, September 28, 2008
Sahur dan mudik sendiri
Untuk mudik,,,,
Saturday, September 27, 2008
Sendirian di kontrakan
Friday, September 26, 2008
Suasana kampus
Menjadi pemateri di Oryza FM
Kemenangan yang sebenarnya ialah melestarikan nilai-nilai Ramadhan
Oleh : Joko Widodo*
Berakhirnya bulan Ramadhan memunculkan dua perasaan sekaligus, yakni sedih dan gembira. Sedih karena Ramadhan terasa begitu cepat berlalu, padahal belum banyak rasanya amal shalih yang kita lakukan, belum banyak shadaqah yang kita berikan, belum banyak ayat-ayat Qur’an yang kita lantunkan, dan belum banyak sujud yang kita kerjakan. Padahal, tahun depan belum tentu kita bisa berjumpa kembali dengan Ramadhan yang mulia ini. Siapa yang bisa memberikan jaminan, bahwa Ramadhan dan Idul Fitri tahun depan Malaikat maut tidak datang menjemput kita? Siapa yang bisa memberikan kepastian bahwa ajal kita tak kan tiba mendahului Ramadhan dan Idul Fitri tahun depan ?
Bulan Syawal ialah saatnya kita kembali pada fitrah kita, kembali pada kesucian kita. Kita dilahirkan dalam keadaan fitrah, suci dan cenderung pada kebenaran yang hakiki. Akan tetapi, setelah kita menginjak dewasa, pergaulan kita semakin luas, kebutuhan hidup kita semakin banyak, angan-angan kita semakin menerawang, jiwa yang suci tadi terkontaminasi dengan virus-virus kemaksiyatan, dengan debu-debu dosa kepada Allah. Semua anggota tubuh kita memberikan kontribusi dalam berbuat dosa. Lisan kita, berapa banyak orang yang telah tersakiti oleh lidah kita ? Mata kita, berapa banyak pendangan haram yang telah dilakukan oleh mata kita? Hati kita, berapa banyak penyakit hati telah bersemayam dalam hati kita, seperti iri, dengki, buruk sangka, sombong, dsb? Tangan kita, berapa banyak dosa yang telah dilakukan akibat tangan kita.
Ramadhan sebagai lembaga pendidikan istimewa bagi orang beriman. Bagi orang beriman, Ramadhan merupakan training center atau kawah candradimuka, tempat penggemblengan jiwa agar menjadi pribadi yang paripurna. Selama satu bulan, kita dilatih untuk melakukan pensucian jiwa melalui tarbiyah dengan nilai-nilai Ramadhan yang diharapkan dapat kita jadikan bekal untuk memasuki 11 bulan yang akan datang. Otak kita dibersihkan, emosi kita dicerdaskan, spiritual kita dicerahkan, dan religiusitas kita dimantapkan. Hal itu tidak lain untuk mengantarkan kita sebagai insan muttaqin (manusia bertaqwa), sebagaimana dinyatakan Allah dalam Qs Al Baqarah: 183 yang sudah sangat popular setiap bulan Ramadhan.
Dalam agama kita, taqwa adalah ultimate goal seluruh rangkaian peribadatan: perintah shalat, ujungnya adalah taqwa, perintah zakat ujungnya adalah taqwa, perintah puasa ujungnya adalah taqwa, perintah haji ujungnya adalah taqwa. Taqwalah yang menentukan posisioning kita di hadapan Allah Yang Maha Agung, bukan harta kita—seberapa banyak pun harta yang kita miliki, bukan gelar akademik kita, seberapa hebat dan panjang pun gelar kita, bukan jabatan kita, seberapa tinggi pun kedudukan kita, bukan pula afiliasi kepartaian kita, apapun partai yang kita anut. “Inna aqramakum ‘indallahi atqaa kum” (Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang-orang yang bertaqwa” (QS Al Hujurat: 13). Begitu pentingnya taqwa, sampai Nabi berwasiat agar kita menjaga ketaqwaan, di manapun kita berada “Ittaqullah, khaitsumma kunta” (Bertaqwalah kepada Allah, di manapun kalian berada).”
Bulan ramadhan boleh berlalu, tetapi satu hal tidak boleh meninggalkan kita dan harus tetap bersama kita, yaitu spirit dan moralitas shiyamu ramadhan. Inilah yang harus mangisi sebelas bulan ke depan dalam perjalanan hidup kita, sebagai pribadi, keluarga, warga masyarakat, ummat dan bangsa. Prestasi yang kita capai dengan ‘ibadat ramadhan hendaklah kita jadikan modal untuk meraih “shiyamuddahri” , yakni nilai, pahala serta kebaikan puasa sepanjang masa. Agar hidup kita tidak pernah lepas dari keberkahan, dari maghfirah dan rahmat Allah SWT.
Dalam rangka meraih nilai shiyauddahri itu maka Rasulullah saw menganjurkan ummatnya untuk melanjutkan shiyamu ramadhan dengan puasa sepekan di bulan syawal. Sebagaimana sabda beliau:
( Ù…َÙ†ْ صَامَ رَÙ…َضَان Ø«ُÙ…َّ Ø£َتْبَعَÙ‡ُ سِتًّا Ù…ِÙ†ْ Ø´َÙˆَّالٍ Ùƒَانَ ÙƒَصِÙŠَامِ الدَّÙ‡ْر )
“Barang siapa menunaikan shiyamu ramadhan dan diikuti puasa enam hari pada bulan syawal, maka nilainya seperti puasa sepanjang masa” (HR Muslim)
Adapun akhlaqiyah atau nilai-nilai moralitas Ramadhan yang penting untuk tetap dipertahankan pasca ramadhan adalah sbb:
- Suasana Religius
Suasana yang bernuansa agama selama Ramadhan sangat terasa, baik di rumah kita, di lingkungan kita, di masjid kita dan bahkan di televisi kita. Cobalah lihat, masjid, mushola dan surau jamaahnya penuh saat Ramadhan. Kita yang sebelum ramadhan jarang berjamaah shalat di masjid, saat Ramadhan ringan betul melangkahkan kaki bersama anak-anak ke masjid. Karena itu, meski Ramadhan telah berlalu, mari tetap kita hidupkan masjid-masjid kita dengan melestarikan shalat berjamaah di masjid.
- Kemampuan mengendalikan diri
Esensi dari puasa (ash-shiyam) adalah al-imsak, yang artinya mengendalikan diri. Kemampuan pengendalian diri ini merupakan kunci sentral terwujudnay tatanan yang baik dalam masyarakat. Sebaliknya, kegagalan mengendalikan diri dari godaan nafsu syaitan, akan meninimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan. Seorang penguasa yang gagal mengendalikan dirinya, akan menyalahgunakan kekuasaannya. Tidak heran KKN, masih marak di negeri yang mayoritas muslim ini. seorang pebisnis yang gagal mengendalikan diri akan melakukan berbagai cara pintas untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya, meskipun merugikan orang lain dan melanggar nilai-nilai agama. Seorang remaja yang gagal mengendalikan diri dalam pergaulanmnya, akan terjebak dalam pergaulan bebas yang merusak moralitas dan masa depannya. Pelajaran pengendalian diri selama puasa Ramdahan hendaklah kita hidupkan setelah Ramadhan usai.
- Kesadaran akan pengawasan Allah (ma’iyatullah).
Saat kita sendirian di suatu tempat yang tidak ada orang lain melihat, kita sebenarnya bisa saja makan atau minum dan kemudian berpura-pura puasa kembali. Tidak ada orang yang tahu. Akan tetapi hal itu tidak dilakukan karena orang-orang yang berpuasa sadar akan kebersamaan Allah dalam hidupnya (ma’iyatullah). Meskipun orang lain tidak melihat, tetapi kita sadar bahwa Allah melihat kta. Berbagai penyelewengan yang terjadi dalam masyarakat, termasuk korupsi dan kolusi, dikarenakan tidak adanya kesadaran pelakunya bahwa Allah melihat perbuatan dan tingkah lakunya. Mereka merasa aman dapat merekayasa agar orang lain tidak tahu, agar terbebas dari pemeriksaan auditor. Padahal ada auditor Yang Maha Agung dan Maha Melihat yang mengawasi dan mengetahui seluruh perbuatan mereka.
Sifat ini telah disebutkan di dalam banyak tempat dalam Al-Quran. Di antaranya, firman Allah:
“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan dia bersama kamu di mana saja kamu berada, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Al-Hadid: 4)
Inilah sikap ikhsan. Kalau sikap ini kita lestarikan pasca Ramadhan, khususnya oleh politisi, pejabat public dan pelaku bisnis, insya Allah berbagai penyimpangan yang terjadi akan bisa diminimalisir.
- Al shidqu yakni kejujuran.
Dimensi kejujuran dalam puasa sangat ditekankan. Kejujuran merupakan bukti paling niscaya bahwa seseorang dalam suasana taqwa. Sebagaimana firman Allah:
ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ Ø¢َÙ…َÙ†ُوا اتَّÙ‚ُوا اللَّÙ‡َ ÙˆَÙƒُونُوا Ù…َعَ الصَّادِÙ‚ِينَ (التوبة :119)
“Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah, dan pastikanlah kamu sekalian bersama orang-orang yang jujur”
Kejujuran adalah gerbang menuju segala kebaikan, sedangkan ketidak jujuran akan membawa kepada pelbagai penyimpangan dan kejahatan. Orang harus berlatih untuk jujur, sekali dua kali tiga kali dan seterusnya, sehingga ia dicatat oleh Allah sebagai pribadi yang jujur (AL SHIDDIEQ). Kemudian telah ada jaminan dari Allah, bahwa orang jujur akan mujur, sedang yang tidak jujur cepat atau lambat akan hancur. Bukti empirik telah begitu banyak membenarkan korelasi ini.
5. Al tathahhur yakni membersihkan diri
Ramadhan adalah bulan suci, dan bagi yang menjalankannya dengan baik akan membersihkan dirinya dari segala noda dan dosa, sebab sebulan penuh orang yang puasa menjalani proses pembersihan yang menyeluruh. Hanya dengan cara demikian puasa seseorang diterima, dan do’anya dikabulkan. Kemudian bersama ‘idul fithri sepenuhnya kembali kepada kondisi fithrah. Adalah penting kita ingatkan kepada diri, janganlah apa yang sudah suci kita nodai lagi, sikap perilaku yang sudah bersih jangan kita kotori lagi.
Penghasilan yang sudah halal dan thayyib jangan sampai kita campuri lagi dengan yang remang-remang (syubhat) apalagi yang jelas-jelas haram. Puasa ramadhan melatih kita bersabar dan kuat menahan lapar, dan menegaskan bahwa kita tidak akan pernah kuat menahan panasnya api neraka.
6. Al mujahadah, membanting tulang
Dalam keadaan lapar dan dahaga shiyamu ramadhan memacu insan beriman untuk lebih giat lagi melakukan aktifitas taqarrub ilallah seperti shalat, tilawatil quran dan kegiatan yang bemanfaat bagi kehidupan sosial, seperti shilaturahim, infaq shadaqah, mengajarkan ilmu, memberi makanan berbuka bagi yang puasa, bahkan berjihad di jalan Allah menumpas pelbagai bentuk agresi terhadap Islam dan ummat Islam. Wajarlah sejarah mencatat di antara hasil mujahadah ramadhan berupa kemenangan gemilang di perang badar pada tahun ke-2 Hijriyah, pembebasan Makkah (fathu Makkah) pada tahun ke-6 Hijriyah, dan kemenangan perang Amoria yang meluluh lantahkan pasukan Romawi di Byzantium pada tahun 214 H pada masa Al Mu’tashim Billah. Memang semangat ramadhan adalah semangat juang untuk meraih pelbagai kemenangan.
7. Mempertahankan surplus spiritual (Al faidhu wal insyirah)
Shiyamu ramadhan mendidik surplus spiritual dan moral, menjaga diri agar tidak terjebak pada kekerdilan jiwa dan kenihilan moral. Mendidik para shaimin untuk mengokohkan jiwanya serta melapangkan dadanya. Dengan menegaskan pada dirinya “inni shaimun” aku ini sedang puasa, ia mampu menggagalkan setiap provokasi negatif yang akan merusak hubungan sosial menjadi konflik yang menghancurkan semua pihak. Bahkan semakin surplus jiwanya insan puasa yang telah memantapkan statusnya sebagai “’ibadurrahman/hamba Allah yang Rahman” sanggup membalas hal-hal yang buruk dengan kebaikan, tarikan negatif dengan ajakan yang positif. Ketika orang-orang jahil yang sedang jadi hamba syetan atau hawa nafsunya menyerang dengan ucapan yang tidak baik, maka hamba Arrahman membalasnya dengan do’a keselamatan.
Semoga dari uraian sedikit ini bisa menambah ketaqwaan kita. Amin