Sunday, August 24, 2008

Buat apa bersedih?

Buat apa bersedih kalau malah bikin kita kecil??

Pengkaderan di HmI


Mungkin benar apa yang telah dirasakan kawan saya dahulu. Dia termasuk salah satu pengurus komisariat yang mungkin tidak merasakan pengkaderan di HmI. Waktu itu buka puasa Ramadlan bersama dalam rangka syukuran pembukaan rental dan toko buku milik salah satu kader yang punya jiwa entrepreneur tinggi. Di sana sudah kumpul para alumni dan sebagian kader juga tampak di sana. Gak sebegitu meriah memang, tapi cukup memberi makna bagi sebuah kekeluargaan. Acaranya santai dan bersahabat, tidak ada batasan antara KAHMI dan kader.
Setelah sholat maghrib berjamaah, dilakukan sarasehan menentukan masa depan HmI dan sharing. Semua disuruh mengungkapkan keinginan dan keluhan yang dirasa selama pengkaderan di HmI. Ada yang terbuka mengungkapkan semua keinginan dan cita - citanya, namun lebih banyak yang gak berani mengungkapkan apa yang ada dalam hatinya.
Yang membuat aku kaget, ketika kawan yang aku sebut tadi mengungkapkan bahwa pengkaderan di HmI hanya spesifik individu saja. Sebelumnya saya belum pernah berpikiran sampai sana, tapi setelah ditelusuri sepertinya ada benarnya juga. Tapi jangan dijadikan hal seperti ini untuk tidak aktif yang nantinya malah bikin kita rugi. Karena masuk HmI minimal tidak rugi. Dan pasti banyak manfaatnya. Itu yang aku tahu, tinggal bagaimana kita tahu cara menggunakan potensi itu. Karena semua dari kita berpotensi.