Friday, August 29, 2008

Terjebak

Mungkin yang saya lakukan hari ini penuh dengan muatan hujatan, umpatan ataupun kata apa lagi yang dapat dituliskan. Idealisme mahasiswa yang masih murni mungkin menjadi penyebab utama saya belum bisa merasa nyaman dengan kehidupan yang aku hadapi saat ini. Ketika harus dideadline dengan domain kerja yang gak jelas dan dikelilingi dengan orang yang gak se-ide. Saya berpikir sesuatu yang tidak mungkin selesai jika dikalkulasi, namun semua kujalani dengan rada grundel juga sich,,,tapi aku berusaha tetep seneng karena ini merupakan masalah hidup mati aku. Hari ini aku ke Oro –oro ombo untuk menyelesaikan urusan dengan pak Sopi’i sekaligus mencari tambahan petani. Di tengah perjalanan terjebak dengan karnafal 17-an di Junrejo. Malamnya aku juga datang ke komperik bareng Bagus dan Ari dengan agendanya PTKP. Tapi seperti biasa, aku harus seperti orang oon, karena yang datang Cuma sedikit. Makanya aku langsung pulang sambil sekalian cari makan malam ”Cap-cay”. Dikomisariat ada Restu dan Siti yang menunggu untuk dibukakan pintu yang gak terkunci. Dasar aneh...heheheh.,,,

Mengantar dya pulang ialah suatu kebahagiaan yang gak ternilai, tapi kebahagiaan itu akan bertambah ketika dya ”mau” dengan aku. Allah akan memihak kepada setiap hamba yang selalu istiqomah di jalan-Nya. Itu merupakan kata – kata yang selalu aku ucapkan. Semoga aku bisa dengan dia walaupun setelah saya melihat berbagai cerita dan profile dia.