Monday, October 10, 2011

Telephone kawan


Kemarin sore, tiba-tiba dapat telp dari temen satu angkatan OP-31. Dia mengabarkan akan resign dari sini. Karena suasana pekerjan yang tidak cocok, menyebabkan dia tidak nyaman kerja. Meskipun tempat kerja dia dekat dengan kota Balikpapan, hanya membutuhkan waktu perjalanan 1 jam saja dari site. Dia bertekad bulan depan akan menulis surat pengunduran diri dari jabatan assisten teknik. Bukan mengajak, namun sekadar curhat, namun dengan kejadian itu juga membuat aku berpikir sejenak. Apa yang membuat aku betah di sini. Sungguh luar biasa dan istimewaa saya bisa di sini sampai hari ini.
"Bulan depan saya akan resign ndoro", kalimat dari seberang itu jelas di Hand phone saya. Awalnya saya kaget dan tidak mengira akan mendapat kabar itu. Saya hanya bisa mengangguk dan sharing tentang cita dan asa dan tahapan hidup sampai saya ada di sini hari ini. Sebenarnya semua sama merasakan perasaan tersebut, hanya saja cara penerimaan saja yang berbeda. Kalau temenku ini memang bukan dunianya katanya. Dia cerita kondisi pekerjaannya dan mengeluhkan jam kerja yang tidak umum di tempat kerja lain. Jam istirahat yang tidak teratur dan selalu tidur larut malam untuk mengurusi urusan orang lain. Aku pingin tahu pantat orang yang suka dimarah, dikomplain dan disalahkan itu jawabku padanya namun dengan nada rendah sambil guyon. Namun kalau itu sudah menjadi pilihan, saya hanya bisa mendoakan untuk kesuksesan temenku ini.