Wednesday, October 29, 2008

80 Tahun Sumpah pemuda


Sudah 80 Tahun Sumpah Pemuda diikrarkan oleh pemuda - pemudi Indonesia. Sungguh keinginan yang kuat untuk persatuan dan dibarengi dengan tindakan nyata. BEM FP UB mencoba mengekspresikan bentuk wujud cinta negeri dengan menyebar tulisan 80 Tahun Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 - 28 Oktober 2008 dan dilampirkan tulisan pernyataan sikap BEM FP UB. Inilah lampiran tersebut.

Peringatan 80 Tahun Sumpah Pemuda

“Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia; Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia; Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia”

Gerakan Mahasiswa yang didominasi oleh para pemuda yang memiliki watak menginginkan perubahan. Sesuai dengan fungsinya sebagai agent of change dan agent of social control seharusnya kita mampu mengawal roda pemerintahan dan selalu memihak pada rakyat dan faham terhadap masyarakat dan persoalan-persoalannya. Dapat kita lihat betapa tidak pedulinya mahasiswa Pertanian sendiri terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah (Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 01 tahun 2008) yang pada implementasinya terlihat sangat menindas petani, dan masih banya isu lain yang hingga kini tidak terselesaikan.

Cobalah melihat dari hal-hal sederhana kerusakan dunia mahasiswa kita sekarang. Sikap hedonis yang tidak mungkin dikontrol lagi, sikap tidak perduli pada lingkungan sekitar, tidak menghargai waktu, pembelajaran korupsi dengan memperbesar anggaran proposal kegiatan kemahasiswaan secara menggila, seolah hal ini tidak dapat terselesaikan lagi.

Mencermati permasalahan yang kita hadapi sekarang, apabila tidak ada upaya yang sungguh-sungguh dari kita sebagai pemuda Indonesia, tidak menutup kemungkinan keterpurukan bangsa akan selalu menjadi bayang-bayang yang tidak mungkin pernah hilang. Keadaan pada diri anak bangsa pada satu dasawarsa pasca reformasi ini mulai pudar dan hampir pada jurang kehancuran, ikatan nilai-nilai kebangsaan yang berhasil mempersatukan bangsa sudah mulai longgar, yang muncul hanya kepentingan individu, kelompok ataupun golongan. Hanya dengan jati diri bangsa inilah, melalui semangat kebangsaan yang menjiwai rasa nasionalisme, dengan pencapaian hasil prestasi yang bisa diunggulkan niscaya bangsa ini akan mampu menjaga dan memelihara kehormatan dan martabatnya dalam kancah percaturan antar bangsa-bangsa di dunia.

“Hai anak bangsa yang berselimut pilu, bangunlah dari tidur panjangmu, sibakkan tirai kemalasan atas dirimu, tataplah masa depan dengan penuh harap, gapailah, majulah dalam satu tekad semangat juang dan satu tujuan, bekali diri dengan ilmu yang bermanfaat, ayo bangkit demi kejayaan Indonesia tercinta”

Presented by BEM Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Tuesday, October 28, 2008

Perjuangan Supervisi

Supervisi ialah inspeksi yang dilakukan dosen pembimbing kita dengan tujuan memberi bimbingan secara langsung di lapang dan ingin melihat secara lagsung kegiatan yang dilakukan di lapang. Demikian pula hari kemarin saya juga di supervisi oleh dosen saya, beliau atas nama proyek PHK - A2. Namun kondisi jadi lain ketika kemarin hujan lebat, saya harus berhujan - hujanan naik motor untuk . . .
top be continued

Monday, October 27, 2008

Kehujanan aku tekat

Kalau sudah musim penghujan, suatu kewajaran kalau setiap hari hujan. Demikian juga yang aku alami kemarin. Karena saya harus disupervisi dari PHK A2, hari Senin, maka saya harus mengefikskan para petani. Awalnya saya mau mengajak Bagus, namun karena capek dia gak jadi ikut. Akhirnya saya bersama Rasyid. Di Batu sangat deras hujannya, namun saya tekat pulang karena saya harus Rapat pengurus. Di jalan kami mampir ke Warung Rujak Sawo dan sangat mahal, mencekik leher. . .

Saturday, October 25, 2008

Persembahan . . .

Apa yang akan saya berikan kepada negara ini dengan keadaanku yang seperti ini...

Friday, October 24, 2008

Temenku wisuda. . .

Ketika saya harus melihat temen - temen satu angkatan, yang biasanya kami menyebutnya dengan sebutan HORTIEZZZ...2004. Yups pasukan Hortikultura 2004 yang dipandegani oleh saya sendiri. Mereka yang besok wisuda pada memakai pakaian batik. Saya yang belum wisuda bulan inipun juga memakai batik, tapi niatan saya ialah karena cinta saya pada negeri ini. Hari jumat batik...

Thursday, October 23, 2008

Potongan Kue Pertama Ultah

Aku mendapat potongan kue pertama Ultah . . .Tak menyangka, bahagia rasanya. . .

Wednesday, October 22, 2008

Silaturrahmi ke Darul Hijrah


Benar - benar saya paksakan. Meskipun rasanya sangat malas, aku paksakan untuk berangkat sendirian. Saya melakukan pengamatan di Aspek Barat Lereng Gunung Anjasmara, Batu. Ternyata semua kalau dilakukan dengan iatan yang baik dan selalu mengingat Allah, semua bisa dijalankan dengan senang dan penuh semangat.
Pagi, sebelum berangkat ke Batu, saya ke kampus. Di sana saya bertemu dengan teman Pondok di Pesma Darul Hijrah. Sekarang dia sedang kuliah Double degree sedangkan saya masih berkutat di skripsi. Di sana juga ada teman yang satu angkatan dan banyak wajah yang saya kenal. Ngomongin keinginan setelah lulus dan sebagainya. Pilih kerja atau kuliah lagi? Kalau disuruh untuk memilih, saat ini saya pingin kuliah dulu. Kuliah di luar negeri langsung, kemudian setelah itu bekerja di instansi pemerintahan setelah itu pensiun dini untuk menjadi pengusaha dengan perusahaan yang padat modal. Semoga bisa tercapai.
Wah kalau gak cepat berangkat pasti nanti ku gak bisa pengamatan pikirku, maka aku lansung naik si Baron dan berangkat. Saya langsung ke kebun dan menghitung jumlah daun sebanyak 3 pohon. Istirahat di Mushola sampai ketiduran,,,Oiya ketemu juga dengan mahasiswa DI Hortikultura juga di sana. Mbak Erni, ya dia sebutkan nama itu. Tapi dia gak kenal saya. Emangnya siapa saya???heheheh...
Aku pulang sore hari dan silaturahmi ke pondok, di sana suasana keakraban tercipta. Ayem bahasa kerennya,,,tapi ustadznya tidak ada di rumah, jadi hanya ketemu dengan anak - anak. Diajak Rihlah ke Bale kambang. Entah bisa ikut atau tidak,,,Sudah 3 tahun berturut - turut saya tidak bisa ikut. Semoga tahun ini bisa.

Tuesday, October 21, 2008

Potong rambut


Wajah baru
Rasanya gak nyaman benget punya rambut panjang. Makanya hari ini saya potong rambut. Awalnya pingin di Salon, tapi sayang banyak salon yang tutup. Mungkin capek kali ya? dari pada saya potong rambut besok dan gak ada waktu.. mending saya potong di pinggir jalan. Namany "Rampak naon", saya gak tahu arti dari bahasa ini, mungkin bahasa Madura kali. Tapi aku enjoy aja. Buktiya saya tambah ganteng...heheheh. . .
Habis itu saya langsung mandi dan pergi ke Cak Darwanto untuk Deposit pulsa. karena saat ini saya nyambi jualan pulsa elektrik dengan harga bersaing dengan counter - counter di luar.

Monday, October 20, 2008

Halal bi Halal

Halal bi Halal HMI Cabang Malang Komisariat Pertanian kemarin telah terlaksana dengan sukses. Umdangan yang datang juga banyak, bahkan para KAHMI dosen dan KAHMI luar kota juga tampak hadir. KAHMI dari dosen terdiri dari Jurusan SOSEK, BP, Tanah dan HPT. Pejabat dari dekanat juga tampak hadir di sana sekaligus memberi materi. Acara ini dilaksanakan oleh panitia kader baru dan terbilang sukses. Dilaksanakan di Rumah Makan Ayam Lodho Hj. Soetri Jln. Soekarno Hatta. Jam 08.00 - 12.30 dengan acara materi dan lebih banyak diskusi panel antara KAHMI dan pengurus. Pengurus mempresentasikan kegiatan dan profil anggota. Serta tiap angkatan maju untuk memberikan kesan serta pesan demi kemajuan HMI ke depannya.

Jumlah daun berbuah kecelakaan

Sudah menjadi aktivitas saya sehari – hari bahwa saat ini saya harus pergi ke Batu untuk penelitian tentang apel. Meskipun awalnya penelitian ini dilakukan oleh team, namun akhirnya penelitian dilakukan sendiri – sendiri. Nah hal inilah yang membuat semua jadi berantakan saya kira. Suatu kegiatan kalau tidak direncanakan dengan matang maka jangan mengharap capaian yang maksimal, melainkan akan berbuah kekecewaan. Yang saya alami saat ini mungkin sama seperti itu. Dulu ketika saya anggap kerja team lebih mudah, tapi kenyataannya tidaklah demikian. Apakah mungkin disebabkan tidak adanya manajemen yang baik, ataukah kontrol yang kurang atau visi yang tidak jelas? Saya tidak akan menjadikan itu semua kambing hitam. Karena dengan demikian berarti kita merasa paling benar yang belum tentu itu benar. Karena kebenaran hanyalah milik Allah SWT.

Saat ini, sense of belonging dari tiap team untuk penelitian ini saya rasa kurang. Jadi saya merasa yang menyebabkan hal ini terjadi salah satunya ialah hal ini. Sudah berapa kali saya SMS tidak ada balasan. Kalaupun ada, jawaban tersebut akan membuat saya menghela napas panjang. Jawaban itupun dari satu teman saya, tapi yang satu malah gak ada balasan. Kalau ditelephone gak diangkat. Kalau diajak naik untuk menyelesaikan penelitian pasti ada saja alasan untuk gak bisa naik. Dari kerja, aktivitas lain, urusan keluarga, organisasi, bisnis dan lain – lainnya. Saya sampai bingung dibuatnya. Padahal kalau disadari penelitian ini ialah proyek dan harus dipertanggungjawabkan. Walaupun saya berprinsip bahwa penelitian saya ya penelitian, proyek ya proyek. Tapi saya berusaha profesional, saya juga harus mempertanggungjawabkan kepada yang mendanai saya, di samping itu saya juga harus mempertanggungjawabkan ke dosen pembimbing saya.

Melihat kondisi saat ini yang demikian maka saya beranikan diri untuk menghadap dosen pembimbing dan menceritakan keadaan yang sebenarnya, walaupun tidak seluruhnya. Karena aku takut beliau shock mendengarnya. Beliau menyarankan kepada saya untuk melanjutkan penelitian ini. Apapun kebutuhan yang diperlukan khususnya mengenai judul skripsi saya harus cepat dipenuhi. Jangan memikirkan team lagi, biar masing – masing bekerja sendiri. Beliau juga geleng – geleng kepala memikirkan hal ini. Bahkan beliau sempat menanyakan kepada saya, bahwa sebagai presiden BEM Fakultas Pertanian seharusnya saya bisa mengatur team ini. Wah, kenapa disangkutkan pada halkaya gini. Maka saya menjawab bahwa saya lebih mudah mengatur mahasiswa berjumlah seribu dibandingkan dua namun seperti ini. Pikirku, mungkin karena tidak ada pembagian tugas yang jelas serta tanggungjawab yang ngambang tak berarah kali ya. Maka sejak saat itu saya sering berangkat ke Batu sendirian. Meskipun saya sebelum saya berangkat, saya selalu SMS team saya, namun jawaban seperti biasa. Bahkan dulu pernah janjian jam 09.00 berangkat, akhirnya jam 15.00 baru berangkat, itupun saya tunggu di Batu dan saya sudah dapat sample daun dua kebun. Serting kali saya mengajak teman – teman saya, baik teman – teman pengurus BEM maupun teman – teman di HMI. Bahkan saya dipercaya untuk membawa si Baron. Jadi saat ini saya selalu dengan Baron kalau pergi. Saya bersyukur punya kawan – kawan seperti mereka.

Kejadian hari ini mungkin salah satu apes saya. Saya jatuh dengan Baron di jalan tikungan mau ke Dressel, Oro – oro Ombo di lereng gunung Panderman. Ceritanya seperti ini. Pagi tadi saya nguantuk sekali, meskipun bangun pagi. Rasanya males sekali kalau pergi ke Batu. Apalagi tidak ada temannya. Saya SMS team saya, malah masih TOEFL dan akan dikabari lagi nanti kalau sudah selesai. Tapi akhirnya tidak ada kabar sekali sampai habis isya tadi malam. Baru jam 09.15 saya berangkat. Saya mampir beli bensin di Tlogo Mas, meskipun gak terlalu antre kaya kemarin, namun hal ini juga menghambat meskipun antrenya sekitar 10 menit. Saya langsung menuju daerah Bumi Aji dan mencari petani di daerah sana. Akhirnya dapat lagi petani, bahkan ada 2 kebun. Saya langsung mengamati jumlah daun sendirian di tengah kebun dan hanya ditemani kicauan burung serta SMS. Sekitar pukul 14.15 saya baru turun dan menuju ke Dressel, ke kebun milik abang Otto. Nah di tengah perjalanan itulah tragedi jumlah daun berbuah kecelakaan terjadi. Di tikungan tajam, di bawah rimbunnya rumpun bambu. Saya jatuh dan kaki saya tertindih si Baron. Saya berpikir kaki saya patah. Walaupun saya memakai jaket dan celana, tapi tangan saya berdarah dan kaki saya juga buret walaupun sedikit. Tas dan jaket serta celana penuh dengan debu jadi tampak kotor. Banyak orang lewat yang menolong. Tapi akhirnya saya paksakan naik lagi karena masih bisa nyetir dan baron tidak kenapa – napa.

Di kebun saya harus menunggu lama, dan diberi Betadine. Niatan saya ialah ingin menambah data, namun apa daya kondisi tidak memungkinkan. Sangat lama saya nunggu, dan akhirnya saya bisa langsung ketemu dengan yang punya. Banyak ngobrol saya dan dia juga curhat tentang penelitiannya. Perlu diketahui yang punya kebun ini juga mahasiswa Hortikultura angkatan 2001. Saya diminta hati – hati. Setelah urusan kebun bang Otto beres, saya ke kebun pak Nasib. Kebetulan beliau yang sekaligus guru SD ini juga berada di kebun. Saya membayar panenan apel dan karena tidak ada kembalian, saya diajak ke rumah beliau. Di sana saya langsung akrab dengan cucunya, bahkan ketika saya pulang dan sudah naik motor, saya dipanggil ma cucunya itu. “Mas Joko!kapan – kapan maen lagi ya!” dengan wajah lugunya. Aku acungkan jempol dan kuanggukkan kepala dan aku jawab lirih “Iya dek!”. Benar – benar terharu dengan dia yang masih berumur sekitar 5 tahunan.

Di kontrakan sudah banyak panitia halal bil halal mempersiapkan spanduk untuk besok. Agenda besok ialah halal bil halal HMI Cabang Malang Komisariat Pertanian Universitas Brawijaya di Rumah makan ayam Lodho Hj. Soetri. Dengan halal bil halal ini, bisa dijadikan media kita untuk silaturrahmi. Semoga sukses selalu menyertai kita semua.

Friday, October 17, 2008

Jumat bersih. . .

Telp teman

Ketika hari ini saya harus memulai lagi aktivitas, ada saja kendala yang menghalang. Ligh meter yang mau saya pinjem rusak. Jadi mau gimana lagi dunk...
Stress hari ini pada diriku kentara banget. dari saya yang gak menemukan flashdisku yang ternyata saya bawa sendiri, terus setelah ngeprint, hasil nya tidak saya bawa ke kempus. Padahal sudah dibayar.

Saya membersihkan sekretariat BEM. Tapiu belum bisa membersihkan hati pengurus. Buktinya Sudah 2 minggu, sekretariat BEM tidak berubah sama sekali. Dari kotor ,menjadi tambah kotor.

Thursday, October 16, 2008

Aku survey sampai sore banget

Bendungan Coban Talun
Hari ini saya bangun pagi sekali. Habis subuh saya langsung ke POM bensin untuk antri karena di Malang sekarang ini lagi langka bensin. Sekitar 45 menit saya ada di POM bensin. Pulang saya juga harus masak. Tapi alhamdulillah saya cuma nyambel doang, karena nasi dan tempe sudah ada yang nanganin. Ceritanya jadi bapak rumah tangga nich pikirku. Saya langsung berangkat sendirian ke Batu.
Pagi sekali memang saya berangkat, di jalan ketemu Khafit yang lagi mau makan soto Lamongan Cak Ir. Dia menanyakan kok saya selalu sendirian bila pergi ke Batu. Saya jawab saja, teman saya sakit. Larena memang bilangnya seperti itu. Teman yang satunya lagi, saya jawab belum bisa naik karena lagi repot. dengan naik si Baron, saya telusuri jalan sepanjang Batu. Alhamdulillah saya dapat ketemu dengan mbak Luluk, Pak Slamet dan mas Amin. Mereka mau dijadikan objek penelitian.
Waktu di kebun mbak Luluk saya disalaki anjingnya, wah perjuangan berat banget...
Dengan pak Slamet saya harus nunggu selama 1,5 jam di rumahnya. Kemudian dia cerita perjuangan hidupnya waktu susah dulu. Lama banget, sekitar 2 jam.
Habis itu saya ke rumah mas Amin, dan saya harus datang ke banyak rumah untuk menemui mas Amin ini. Akhirnya sampai maghrib saya baru turun dari Batu.
Video pengangkut pasir

Wednesday, October 15, 2008

Aku sendiri

Mungkin lebih baik saya begini, , ,

Sunday, October 12, 2008

Laskar Pelangi


Kemarin menjadi hari yang sangat menggembirakan sekaligus menyedihkan. Menyenangkan ketika saya bisa bareng dengan orang - orang yang kucintai dan yang sangat saya cintai. . .Sedih ketika saya harus menghabiskan kebersamaan dengan orang yang selama ini bersama aku, baik susah maupun bahagia.

Thursday, October 09, 2008