Wednesday, September 24, 2008

Persiapan Idul Fitri


Hari raya kali ini semoga bisa menjadi hari raya yang paling membahagiakan selama hidup saya yang telah saya alami. Mungkin itu merupakan doa setiap muslim yang menjalankan ibadah puasa bahkan yang tidak menjalankan ibadah puasa pun saya yakin juga akan berdoa demikian.
Pengurus BEM tadi rapat. Pembahasanya ialah persiapan demisioner dan buka bersama dirumah salah satu pengurus.
setelah itu dilanjutkan buka bersama dengan Komunitas Arek Agroekoteknologi (KANO) dan anak jalanan. Saya secara khusus diundang oleh Firda, selaku ketua pelaksana. Di sana ada kahim dari jurusan BP, Tanah dan HPT. PD III serta KPS Agroekoteknollogi juga hadir

Haji Syaichon

Ingat kejadian di Pasuruan yang 21 orang mati gara - gara berebut zakat?
Kita tidak bisa menyalahkan siapa - siapa dari kejadianitu. Baik bapak Haji Syaichon selaku muzaqqi maupun para mustahiq. Kita harus bijak dalam melihat kejadian itu. Memang dalamnya laut bisa dikira - kira, namun dalamnya hati siapa tahu. Apakah niatan asli dari pak Haji, ataukah memang para mustahiq memang meminta haknya. Karena meskipun dari pak haji tidak percaya kepada amil selain amil bentukannya sendiri, ada peluang bahwa hal ini dijadikan gaya - gayaan saja. Karena di Pasuruan hal kaya gini sudah menjadi kebiasaan. orang kaya memang jor - joran dan saingan supaya mendapat pengakuan dari masyarakat. Dari pihak miskinpun, banyak yang menghitung untung rugi kalau datang ke sana. Jauh-jauh datang dari luar kota, nyater hanya untuk mendapatkan berkah Ramadlan.
Rp 30.000; dikurangi Rp 10.000; biaya transportasi. Jadi masih untung Rp 20.000; sehari dengan pekerjaan hanya antri menunggu giliran dikasih zakat. Dan setelah mendapat dari Haji Syaichon, biasanya mereka mendatangi rumah - rumah haji lainnya unttuk meminta zakat dengan terang - terangan. Jadi itulah kondisi kehidupan sosial kita hari ini.
Sepertinya kita harus mengkaji Surat Al-Ma'un lagi.