Tuesday, September 30, 2008

Akhirnya sampai rumah juga

Akhirnya saya pulang hari Minggu, lusa kemarin. Saya berangkat jam 08.30, padahal awalnya jam 06.00 saya sudah harus udah sampai di Landung sari. tapi apa daya, Tuhan berkehendak lain.
Di tengah perjalanan, saya dapat SMS dari nomor yang tidak saya kenal. Ada ajakan untuk buka bersama Alumni Pramuka SMUDA Ngawi. Tempatnya di Jalan. Rajawali Ngawi. Sesampainya di rumah dengan dijemput masku di depan tempat usahanya Badar, saya minta ijin untuk ikut berbuka di sana untuk menghadiri undangan tersebut. Dilema memang, di saat saya kangen rumah, pulang langsung ke rumah teman tanpa buka bersama keluarga dahulu. Banyak yang hadir memang, sekitar 35 orang ada di sana. Acaranya bagus, tapi sayang suasana kurang hidup. Karena di samping ada pengklusyteran angkatan juga ada jarak antara ihwan dan ahwat, jadi tidak seakrab jaman saya aktif Pramuka dulu. Ada Intan dan saya sapa "Intan, apa kabar?" E..dia malah jawab "Kok manggilnya gak pakai Dek??..Iya kabar baik"Bercanda atau tidak saya gak ngerti. Takutnya menimbulkan salah paham.
Saya tidak langsung sholat terawih, karena tempat yang gak memungkinkan. Maka saya ngopi dengan Mbah Mad, Hery/Jack dan Arwig. Setelah dapat beberapa lama disusul Kemal, Dodi dan Mahful (Angkatan 10 yang nantinya dibaiat menjadi angkatan 7). Akhirnya kami kembali ke acara setelah jam 20.00. Di sana acara juga kurang hidup seperti semula. tidak ada acara saling kenalan dan hal ini yang membuat pengklusteran angkatan semakin kuat.
Setelah selesai, kami angkatan 7 dan Mahful ngopi di alun-alun terbesar se Jatim, Ngawi. Ngopi di pojok alun - alun terus pindah di depan LP. Sampai Sahur kami ngobrol di sana.
Ngawi, 29 September 2008

Meskipun semalam saya tidak tidur sama sekali, saya tidak membalas dendam kemarin. Saya beraktifitas seperti biasa dan bahkan membetulin pompa air yang bocor. Sorenya Utami, saudaraku datang untuk ater-ater istilah orang Jawa Ngawi.
Hari ini pas dengan hari pasaran yaitu Legi, Ya tepatnya hari Selasa Legi. jadi pasar sangat rame, apalagi bareng dengan "prepekan" atau hari terakhir pasar karena besok sudah lebaran. Saya bisa ngenet di sini juga.
Paron - Ngawi, 30 September 2008

Sunday, September 28, 2008

Sahur dan mudik sendiri


Rasanya sahur kalau sendirian. Aku harus masak sendiri, hanya ditemani oleh Rasyid dan ketika udah mau jadi datang tamu Nisa. Nisa kebingungan cari warung yang buka. Tapi mau cari kemana non? Semua pada tutup... Makanya saya ajak masak bareng di kontrakan. Nasib bukapun sama. Malah tambah parah, cuma ada aku dan Fery doank. Aku masak mie dan telur lagi..
Untuk mudik,,,,
Rencana saya mudik ialah hari ini. Ya, H-2 saya kan mudik, kaya orang bekerja aja ya...Padahal saya masih kuliah. Tapi saya harus juga memenuhi kewajiban saya sebagai mahasiswa dunk. Kalau orang bekerja saat - saat seperti ini akan menerima 3 kali gaji, namun kalau mahasiswa??tiga kali kangen iya...

Saturday, September 27, 2008

Sendirian di kontrakan

Kalau saja lebaran masih satu minggu lagi, mungkin keadaan tidak seperti ini. Aku harus masak sendiri untuk sahur dan sendirian di kontrakan. Teman - teman udah pada pulang.

Friday, September 26, 2008

Suasana kampus

Hari ini merupakan hari terakhir aktivitas kampus Universitas Brawijaya. Maka banyak sekali teman - teman saya yang mudik hari ini. Namun bagiku, merupakan hal yang harus kulalui dengan sepi saya berangkat ke kampus. hanya ada beberapa yang hadir di kampus dengan keterpaksaan. pun demikian dengan aku.

Stress

Sepertinya saya sedang stress dengan skipsiku...

Menjadi pemateri di Oryza FM


Sore kemarin saya diundang Radio Oryza FM Fakultas Pertanian. Diundang dalam rangka mengisi materi KURMA (Kultum Ramadhan) yang diadakan tiap hari jam 17.00 - 17.30. Tema kemarin ialah Bulan Syawal bulan kemenangan. Banyak SMS yang masuk setelah saya menjadi pemateri tersebut. Untuk lebih jelasnya saya akan menulisnya di Blog ini, di keseharian syeh. .



Kemenangan yang sebenarnya ialah melestarikan nilai-nilai Ramadhan

Oleh : Joko Widodo*

Berakhirnya bulan Ramadhan memunculkan dua perasaan sekaligus, yakni sedih dan gembira. Sedih karena Ramadhan terasa begitu cepat berlalu, padahal belum banyak rasanya amal shalih yang kita lakukan, belum banyak shadaqah yang kita berikan, belum banyak ayat-ayat Qur’an yang kita lantunkan, dan belum banyak sujud yang kita kerjakan. Padahal, tahun depan belum tentu kita bisa berjumpa kembali dengan Ramadhan yang mulia ini. Siapa yang bisa memberikan jaminan, bahwa Ramadhan dan Idul Fitri tahun depan Malaikat maut tidak datang menjemput kita? Siapa yang bisa memberikan kepastian bahwa ajal kita tak kan tiba mendahului Ramadhan dan Idul Fitri tahun depan ?

Bulan Syawal ialah saatnya kita kembali pada fitrah kita, kembali pada kesucian kita. Kita dilahirkan dalam keadaan fitrah, suci dan cenderung pada kebenaran yang hakiki. Akan tetapi, setelah kita menginjak dewasa, pergaulan kita semakin luas, kebutuhan hidup kita semakin banyak, angan-angan kita semakin menerawang, jiwa yang suci tadi terkontaminasi dengan virus-virus kemaksiyatan, dengan debu-debu dosa kepada Allah. Semua anggota tubuh kita memberikan kontribusi dalam berbuat dosa. Lisan kita, berapa banyak orang yang telah tersakiti oleh lidah kita ? Mata kita, berapa banyak pendangan haram yang telah dilakukan oleh mata kita? Hati kita, berapa banyak penyakit hati telah bersemayam dalam hati kita, seperti iri, dengki, buruk sangka, sombong, dsb? Tangan kita, berapa banyak dosa yang telah dilakukan akibat tangan kita.

Ramadhan sebagai lembaga pendidikan istimewa bagi orang beriman. Bagi orang beriman, Ramadhan merupakan training center atau kawah candradimuka, tempat penggemblengan jiwa agar menjadi pribadi yang paripurna. Selama satu bulan, kita dilatih untuk melakukan pensucian jiwa melalui tarbiyah dengan nilai-nilai Ramadhan yang diharapkan dapat kita jadikan bekal untuk memasuki 11 bulan yang akan datang. Otak kita dibersihkan, emosi kita dicerdaskan, spiritual kita dicerahkan, dan religiusitas kita dimantapkan. Hal itu tidak lain untuk mengantarkan kita sebagai insan muttaqin (manusia bertaqwa), sebagaimana dinyatakan Allah dalam Qs Al Baqarah: 183 yang sudah sangat popular setiap bulan Ramadhan.

Dalam agama kita, taqwa adalah ultimate goal seluruh rangkaian peribadatan: perintah shalat, ujungnya adalah taqwa, perintah zakat ujungnya adalah taqwa, perintah puasa ujungnya adalah taqwa, perintah haji ujungnya adalah taqwa. Taqwalah yang menentukan posisioning kita di hadapan Allah Yang Maha Agung, bukan harta kita—seberapa banyak pun harta yang kita miliki, bukan gelar akademik kita, seberapa hebat dan panjang pun gelar kita, bukan jabatan kita, seberapa tinggi pun kedudukan kita, bukan pula afiliasi kepartaian kita, apapun partai yang kita anut. “Inna aqramakum ‘indallahi atqaa kum” (Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang-orang yang bertaqwa” (QS Al Hujurat: 13). Begitu pentingnya taqwa, sampai Nabi berwasiat agar kita menjaga ketaqwaan, di manapun kita berada “Ittaqullah, khaitsumma kunta” (Bertaqwalah kepada Allah, di manapun kalian berada).”

Bulan ramadhan boleh berlalu, tetapi satu hal tidak boleh meninggalkan kita dan harus tetap bersama kita, yaitu spirit dan moralitas shiyamu ramadhan. Inilah yang harus mangisi sebelas bulan ke depan dalam perjalanan hidup kita, sebagai pribadi, keluarga, warga masyarakat, ummat dan bangsa. Prestasi yang kita capai dengan ‘ibadat ramadhan hendaklah kita jadikan modal untuk meraih “shiyamuddahri” , yakni nilai, pahala serta kebaikan puasa sepanjang masa. Agar hidup kita tidak pernah lepas dari keberkahan, dari maghfirah dan rahmat Allah SWT.

Dalam rangka meraih nilai shiyauddahri itu maka Rasulullah saw menganjurkan ummatnya untuk melanjutkan shiyamu ramadhan dengan puasa sepekan di bulan syawal. Sebagaimana sabda beliau:

( مَنْ صَامَ رَمَضَان ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر )

“Barang siapa menunaikan shiyamu ramadhan dan diikuti puasa enam hari pada bulan syawal, maka nilainya seperti puasa sepanjang masa” (HR Muslim)

Adapun akhlaqiyah atau nilai-nilai moralitas Ramadhan yang penting untuk tetap dipertahankan pasca ramadhan adalah sbb:

  1. Suasana Religius

Suasana yang bernuansa agama selama Ramadhan sangat terasa, baik di rumah kita, di lingkungan kita, di masjid kita dan bahkan di televisi kita. Cobalah lihat, masjid, mushola dan surau jamaahnya penuh saat Ramadhan. Kita yang sebelum ramadhan jarang berjamaah shalat di masjid, saat Ramadhan ringan betul melangkahkan kaki bersama anak-anak ke masjid. Karena itu, meski Ramadhan telah berlalu, mari tetap kita hidupkan masjid-masjid kita dengan melestarikan shalat berjamaah di masjid.

  1. Kemampuan mengendalikan diri

Esensi dari puasa (ash-shiyam) adalah al-imsak, yang artinya mengendalikan diri. Kemampuan pengendalian diri ini merupakan kunci sentral terwujudnay tatanan yang baik dalam masyarakat. Sebaliknya, kegagalan mengendalikan diri dari godaan nafsu syaitan, akan meninimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan. Seorang penguasa yang gagal mengendalikan dirinya, akan menyalahgunakan kekuasaannya. Tidak heran KKN, masih marak di negeri yang mayoritas muslim ini. seorang pebisnis yang gagal mengendalikan diri akan melakukan berbagai cara pintas untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya, meskipun merugikan orang lain dan melanggar nilai-nilai agama. Seorang remaja yang gagal mengendalikan diri dalam pergaulanmnya, akan terjebak dalam pergaulan bebas yang merusak moralitas dan masa depannya. Pelajaran pengendalian diri selama puasa Ramdahan hendaklah kita hidupkan setelah Ramadhan usai.

  1. Kesadaran akan pengawasan Allah (ma’iyatullah).

Saat kita sendirian di suatu tempat yang tidak ada orang lain melihat, kita sebenarnya bisa saja makan atau minum dan kemudian berpura-pura puasa kembali. Tidak ada orang yang tahu. Akan tetapi hal itu tidak dilakukan karena orang-orang yang berpuasa sadar akan kebersamaan Allah dalam hidupnya (ma’iyatullah). Meskipun orang lain tidak melihat, tetapi kita sadar bahwa Allah melihat kta. Berbagai penyelewengan yang terjadi dalam masyarakat, termasuk korupsi dan kolusi, dikarenakan tidak adanya kesadaran pelakunya bahwa Allah melihat perbuatan dan tingkah lakunya. Mereka merasa aman dapat merekayasa agar orang lain tidak tahu, agar terbebas dari pemeriksaan auditor. Padahal ada auditor Yang Maha Agung dan Maha Melihat yang mengawasi dan mengetahui seluruh perbuatan mereka.

Sifat ini telah disebutkan di dalam banyak tempat dalam Al-Quran. Di antaranya, firman Allah:

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan dia bersama kamu di mana saja kamu berada, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Al-Hadid: 4)

Inilah sikap ikhsan. Kalau sikap ini kita lestarikan pasca Ramadhan, khususnya oleh politisi, pejabat public dan pelaku bisnis, insya Allah berbagai penyimpangan yang terjadi akan bisa diminimalisir.

  1. Al shidqu yakni kejujuran.

Dimensi kejujuran dalam puasa sangat ditekankan. Kejujuran merupakan bukti paling niscaya bahwa seseorang dalam suasana taqwa. Sebagaimana firman Allah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ (التوبة :119)

“Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah, dan pastikanlah kamu sekalian bersama orang-orang yang jujur”

Kejujuran adalah gerbang menuju segala kebaikan, sedangkan ketidak jujuran akan membawa kepada pelbagai penyimpangan dan kejahatan. Orang harus berlatih untuk jujur, sekali dua kali tiga kali dan seterusnya, sehingga ia dicatat oleh Allah sebagai pribadi yang jujur (AL SHIDDIEQ). Kemudian telah ada jaminan dari Allah, bahwa orang jujur akan mujur, sedang yang tidak jujur cepat atau lambat akan hancur. Bukti empirik telah begitu banyak membenarkan korelasi ini.

5. Al tathahhur yakni membersihkan diri

Ramadhan adalah bulan suci, dan bagi yang menjalankannya dengan baik akan membersihkan dirinya dari segala noda dan dosa, sebab sebulan penuh orang yang puasa menjalani proses pembersihan yang menyeluruh. Hanya dengan cara demikian puasa seseorang diterima, dan do’anya dikabulkan. Kemudian bersama ‘idul fithri sepenuhnya kembali kepada kondisi fithrah. Adalah penting kita ingatkan kepada diri, janganlah apa yang sudah suci kita nodai lagi, sikap perilaku yang sudah bersih jangan kita kotori lagi.

Penghasilan yang sudah halal dan thayyib jangan sampai kita campuri lagi dengan yang remang-remang (syubhat) apalagi yang jelas-jelas haram. Puasa ramadhan melatih kita bersabar dan kuat menahan lapar, dan menegaskan bahwa kita tidak akan pernah kuat menahan panasnya api neraka.

6. Al mujahadah, membanting tulang

Dalam keadaan lapar dan dahaga shiyamu ramadhan memacu insan beriman untuk lebih giat lagi melakukan aktifitas taqarrub ilallah seperti shalat, tilawatil quran dan kegiatan yang bemanfaat bagi kehidupan sosial, seperti shilaturahim, infaq shadaqah, mengajarkan ilmu, memberi makanan berbuka bagi yang puasa, bahkan berjihad di jalan Allah menumpas pelbagai bentuk agresi terhadap Islam dan ummat Islam. Wajarlah sejarah mencatat di antara hasil mujahadah ramadhan berupa kemenangan gemilang di perang badar pada tahun ke-2 Hijriyah, pembebasan Makkah (fathu Makkah) pada tahun ke-6 Hijriyah, dan kemenangan perang Amoria yang meluluh lantahkan pasukan Romawi di Byzantium pada tahun 214 H pada masa Al Mu’tashim Billah. Memang semangat ramadhan adalah semangat juang untuk meraih pelbagai kemenangan.

7. Mempertahankan surplus spiritual (Al faidhu wal insyirah)

Shiyamu ramadhan mendidik surplus spiritual dan moral, menjaga diri agar tidak terjebak pada kekerdilan jiwa dan kenihilan moral. Mendidik para shaimin untuk mengokohkan jiwanya serta melapangkan dadanya. Dengan menegaskan pada dirinya “inni shaimun” aku ini sedang puasa, ia mampu menggagalkan setiap provokasi negatif yang akan merusak hubungan sosial menjadi konflik yang menghancurkan semua pihak. Bahkan semakin surplus jiwanya insan puasa yang telah memantapkan statusnya sebagai “’ibadurrahman/hamba Allah yang Rahman” sanggup membalas hal-hal yang buruk dengan kebaikan, tarikan negatif dengan ajakan yang positif. Ketika orang-orang jahil yang sedang jadi hamba syetan atau hawa nafsunya menyerang dengan ucapan yang tidak baik, maka hamba Arrahman membalasnya dengan do’a keselamatan.



Semoga dari uraian sedikit ini bisa menambah ketaqwaan kita. Amin


Thursday, September 25, 2008

Buka Puasa bareng pengurus


Aha..... akhirnya sampai di rumah fery, meski tersesat. Agenda pengurus selain untuk konsolidasi juga untuk buka bersama. Selain itu pas berteptan dengan Ultah Angga. Jadi kami kerjain aja dia. Dia sebenarnya curiga ketika yang ngomong Rosy, tapi ketika saya yang ngomong, dikira beneran. Suerr...Kena dech....diakhiri sama Iman. Happy birth day Angga. Salah satu pengurus yang sangat loyal dan taat dengan aturan organisasi. Saya bangga dengan kamu Angga. Semoga kamu membaca blog ini.

Wednesday, September 24, 2008

Persiapan Idul Fitri


Hari raya kali ini semoga bisa menjadi hari raya yang paling membahagiakan selama hidup saya yang telah saya alami. Mungkin itu merupakan doa setiap muslim yang menjalankan ibadah puasa bahkan yang tidak menjalankan ibadah puasa pun saya yakin juga akan berdoa demikian.
Pengurus BEM tadi rapat. Pembahasanya ialah persiapan demisioner dan buka bersama dirumah salah satu pengurus.
setelah itu dilanjutkan buka bersama dengan Komunitas Arek Agroekoteknologi (KANO) dan anak jalanan. Saya secara khusus diundang oleh Firda, selaku ketua pelaksana. Di sana ada kahim dari jurusan BP, Tanah dan HPT. PD III serta KPS Agroekoteknollogi juga hadir

Haji Syaichon

Ingat kejadian di Pasuruan yang 21 orang mati gara - gara berebut zakat?
Kita tidak bisa menyalahkan siapa - siapa dari kejadianitu. Baik bapak Haji Syaichon selaku muzaqqi maupun para mustahiq. Kita harus bijak dalam melihat kejadian itu. Memang dalamnya laut bisa dikira - kira, namun dalamnya hati siapa tahu. Apakah niatan asli dari pak Haji, ataukah memang para mustahiq memang meminta haknya. Karena meskipun dari pak haji tidak percaya kepada amil selain amil bentukannya sendiri, ada peluang bahwa hal ini dijadikan gaya - gayaan saja. Karena di Pasuruan hal kaya gini sudah menjadi kebiasaan. orang kaya memang jor - joran dan saingan supaya mendapat pengakuan dari masyarakat. Dari pihak miskinpun, banyak yang menghitung untung rugi kalau datang ke sana. Jauh-jauh datang dari luar kota, nyater hanya untuk mendapatkan berkah Ramadlan.
Rp 30.000; dikurangi Rp 10.000; biaya transportasi. Jadi masih untung Rp 20.000; sehari dengan pekerjaan hanya antri menunggu giliran dikasih zakat. Dan setelah mendapat dari Haji Syaichon, biasanya mereka mendatangi rumah - rumah haji lainnya unttuk meminta zakat dengan terang - terangan. Jadi itulah kondisi kehidupan sosial kita hari ini.
Sepertinya kita harus mengkaji Surat Al-Ma'un lagi.

Tuesday, September 23, 2008

Hari ini, antara akademis dan organisatoris

Gak jadi pengamatan intensitas karena saya gak bisa pinjem ligh meter hari ini, malah saya konsultasi dengan dosen pembimbing saya
Follow up LK dengan buka bersama di komisariat, banyak yang datang. Sekitar 30 kader, semua mengungkapkan pesan dan kesan pada HMI.
Rapat kali ini bukan rapat biasa, melainkan luarr biasa...karena hanya lokal saja, meskipun pembahasan sangat berat, sampai jam 24.00 bahkan dengan materi sangat berbobot. Pesertanya ada cewek satu. Tapi itu kami lakukan demi kemaslahatan ummat.

Monday, September 22, 2008

Diklat kepemimpinan dan Basic Training

Tulisan belum bisa ditampilkan, karena masih ada dalam perbaikan. Maaf

Thursday, September 18, 2008

Buka puasa bareng LKM

Buka bareng dengan LKM kemarin berjalan sangat lancar. Namun parameter yang digunakan untuk bisa mengatakan kegiatan ini sukses atau tidak bukan dari tujuan awal yaitu esensi lain yang susah didapakan juga, yaitu kebersamaan. Kalau yang digunakan sebagai parameter keberhasilan ialah target awal maka mungkin kegiatan ini jauh dari rencana awal. Kesepakatan awal ialah acara dilaksanakan di dalam ruangan, yaitu HPT. Maka BEM menfasilitasinya dengan meminjam ke pihak fakultas, yaitu melalui birokrasi yang sangat panjang. Dari surat kepada pihak dekanat dan pihak dekanat akan memberi mandat kepada ketua TU untuk membantu dan menfasilitasi kegiatan mahasiswa. Tidak cukup sampai situ, melainkan ketua TU harus memberi memo ke karyawan di bawahnya lagi. Hal itu juga dialami oleh pengurus BEM, yang saat itu diurus oleh Siti dan Astri serta Fery. Siti dan Astri harus menunggu pihak dekanat di ruangannya lama. Kemudian alhamdulillah semua lancar bahkan akan disumbang kurma, H – 1 disuruh mengingatkan katanya. Namun janji hanyalah sebuah janji, kita tidak bisa menjusticenya. Karena saat dikonfirmasi ternyata beliau tidak ada. Itu baru dari satu meja di dekanat. Ada cerita lagi di meja berikutnya yaitu meja satu tingkat dibawahnya. Di meja birokrasi tata usaha lain lagi ceritanya. Setelah tahu maksud dari kami, maka dengan enteng ruangan yang akan kami pinjam yaitu gedung kuliah FP sudah digunakan dan tidak bisa dipinjam. Pengurus BEM punya inisiatif pinjem ruang kuliah HPT dan ternyata juga gak bisa juga, maka alternatif terakhir yaitu pinjam gazebo saja. Maka setelah saya dapat informasi seperti itu dari pengurus saya menghubungi Rifki selaku penanggung jawab acara buka bareng LKM FP. Maka diputuskan kegiatan diadakan di gazebo saja. Di saat bersamaan, salah satu pengurus BEM, Fery yang pinter nglobi, khususnya penjaga pintu HPT, dia konfirmasi ke saya bahwa HPT bisa digunakan dan dia sendiri yang bertanggung jawab.

Namun apa yang terjadi pada saat hari pelaksanaan. Kesepakatan jam 15.30 sudah dimulai, namun semua pada asyik memasak dan sepertinya kawan – kawan tidak antusias jika dilaksanakan di gedung HPT. Kawan – kawan lebih suka diadakan di panggung saja. Pun demikian, masih sulit juga bila diajak untuk diskusi, malah lebih suka memasak, memang mengasikkan sich memasak. Aku saja suka bahkan hobby memasak, namun hobby itu jarang saya lakukan seiring kesibukan saya. Diskusi tetap dilaksanakan dengan teman – teman canopy yang jadi media moderatornya. Antusiasme temen – temen mungkin bisa dibilang kurang kalau dinilai dari segi kuantitas pengurus LKM. Namun kalau dilihat dari kualitas diskusi kali ini memang lumayan. Karena minimal dari kawan – kawan ada pemikiran menggagas peran LKM ke depan supaya sesuai dengan kaidah dan peran dari LKM itu sendiri. Ada yang menganggap saat ini LKM lebih cenderung mengarah pada lembega semacam Even organization. Tidak dapat dipungkiri, Namun pendapat itu tidak semua benar. Ada miscommunication antara LKM dan masyarakat mahasiswa. Mungkin juga karena sistem yang ada yang membuat hal ini terjadi. Namun semua sepakat kalau LKM nantinya harus membawa manfaat kepada mahasiswa dan masyarakat umumnya. Diskusi selesai setelah terdengar adzan Maghrib sebagai tanda berbuka puasa berkumandang. Tanpa babibu, cak-cek dengan lihai temen – temen menyiapkan ta’jil dan makanan. Yang lain sholat dulu di mushola.

Setelah sholat maghrib semua kumpul di panggung dan menyantap makanan dengan lahap secara bersama. Metode yang dipakai yaitu nasi yang ditaburi lauk ditaruh di daun pisang memanjang bahkan sampai 10 meter lebih dan nantinya dikelilingi oleh peserta dari kanan dan kiri. Kalau tempat kurang, maka peserta harus memposisikan badannya miring supaya teman yang lainkebagian tempat. Sungguh asyik melihat buka bareng kali ini. Semua marasa lahap dan habis jatah nasi yang ditaruh di panggung.

Setelah itu semua photo bareng di depan panggung. Dari cowok dan cewek, semua jadi satu untuk diambil gambarnya. Gak ada kesan normal maupun formal, yang ada hanya kebersamaan.


Buka puasa bareng LKM FP UB

Buka puasa bareng di panggung. Masak sendiri dan diskusi tentang LKM fungsi dan perannya

Gathering with LKM


Today we're gathering with LKM FP UB in PKM podium. We're eating together. Consist of Government organization like BEM, DPM, MPM and HMJ. Gathering is followed by Non Government organization in agriculture. We're calling them with UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).
The atmosphere is full of friendliness. Although consist of GO ang NGO we're one. Always number one...

Wednesday, September 17, 2008

Go a head

When we have a plan, we must effort to realizing. Don't be afraid to make a mistake. Go a head our plan. It's like my experience yesterday.
I love some one, but I'm not yet telling my heart. Just via writer I'm telling my heart in blog. So may be she don't know what happen to me. I'm telling to my partner, my soul mate and ask to them about it. They'd say "go a head" and showing my expression to her. They believe I'll get her heart.

Tuesday, September 16, 2008

Buka bareng pengurus


Gak ada rencana untuk ketemuan ma pengurus untuk bahas all abaut BEM. Tapi berbekal keinginan dan tekad akhirnya pengurus cowok ada rencana buka bareng di tempat Dzul. Tapi yang ikut cuma ada aku, Iman, Angga, Fery dan Dzu sendiri. Banyak sekali topik yang kami bicarakan, terutama aku berani cerita ke Angga maslah biologisku dengan seorang yang aku cintai. Namun aku belum bisa menghilangkan rasa ketkutan untuk bilang. Bahkan cerita pun aku harus mengumpulkan banyak keberanian. Angga jadi tahu kisah perjalanan cintaku. Paling tidak jadi lega, semoga Allah memihak....

Panen apel lagi


SMS itu datang tiba – tiba, bahwa besok kebun pak Nasib dipanen. Kontan saja saya harus mempersipakan segala sesuatunya untuk besok. Saya SMS ke partnerku, ada balasan malamnya, namun yang satu gak bales sampek detik ini saya nulis blog ini.

Pagi sekali saya bangun dan langsung mandi. Aku persiapkan si baron untuk menemani ke Batu. Aku langsung ke kampus dulu untuk jemput temenku. Aku berangkat jam 08.00 dan sekitar 30 menit saya sudah sampai Tlekung, Batu. Dua pohon langsung dipanen dan temenku nyatetin pada cabang sub sekunder ke berapa? Tapi pada pohon yang ke-2 hanya panen satu kresek, padahal pohonnya besar. Hanya pakai kaos poster 2004 dan jaket koldore. Celana abu – abu yang sudah aku pakai jaman SMA tapi saat ini jarang aku pakai kecuali kalau ke lapang. Aku langsung ke kampus dengan model seperti itu, dari hanya pakai sandal jepit. Hasilnya belum saya timbang, rencananya besok sekalian aku ngukur intensitas matahari dan geometri cabang.

to be continued...

Sunday, September 14, 2008

Kakak ipar

Kakak Ipar buat adikku

Ada yang aneh hari ini. Hari ini aku menerima SMS dari adekku yang ada di Ngawi. Dia Tanya kabar dan bilang kangeen. Padahal dia belum pernah SMS seperti itu, pernah sih tapi karena intensitas SMS yang agak sering. Tapi saat ini aku jarang sekali SMSan ma dia. Makanya aku telephone dia, mumpung operatornya sama. Jadi “lumayan murah lah”..… Masak ”ya iya dong?” Mulan saja, Mulan Jameelah, bukan Mulan Jameedong. Ada hal yang membuat saya agak jengkel, bukan karena di SMS seperti itu, malainkan karena di kontrakanku, yang notabene HPnya Nokia semua, chargernya gak ada sama sekali dari kemarin. Punyaku ketinggalan di rumah temenku. Makanya saya pergi ke kontrakan temenku untuk ngecharge HP aku. Makanya saya bisa menghubungi dia. Cukup lama saya ngobrol dengan dia, dari kabar masing – masing, aktivitas, kegiatan, puasanya dan sebaginya. Dia juga menanyakan kapan balik ke Ngawi. Ya saya jawab lebaran balik, masih setengah bulan lagi saya pulang. Tapi yang membuat aku jadi terperanjat ketika dia menagih kakak ipar. Dia menanyakan kakak ipar, apakah saya sudah punya kakak ipar untuknya ataukah belum. Memang dulu pernah bilang bahwa akan mencarikan kakak ipar buat dia. Tapi sampai saat ini saya belum bisa memenuhi keinginannya.

Cukup lama saya ngobrol dengan tema ini. Saya curahkan saja yang saya alami selama ini. Cukup sulit mendapatkan seorang kakak ipar buat dia, apalagi yang sesuai dengan ”krentek ati”. Sangat banyak wanita, tapi yang sesuai dengan hati itu yang merupakan menjadi pertanyaan lanjutan. Ada yang sudah sesuai dengan hatiku sejak saya tahu sang wanita itu untuk kali pertama, tapi saat ini saya hanya bisa menunggu skenario Tuhan yang memihak kepadaku. Bahkan sampai saya menyerah sebelum saya berperang, karena yang saya tahu wanita ini disenengi orang yang saya anggap punya potensi luarrr biasa untuk mendapatkanya. Dan saya yakini bahwa semua itu merupakan skenario Tuhan juga. Sejak lama saya tahu itu dan bukan hanya saya saja, tapi semua orang yang dekat dengan aku ataupun sang wanita idaman hati tersebut. Ditambah lagi aku type orang yang menerima apa adanya, kalau istilah Jawa menyebutnya ”Narimo ing pandom”. Maka aku harus tertunduk malu untuk mengatakan dan tertindas bukan bangkit untuk mengatakan cinta dan tersenyum. Apalagi saya tahu bahwa teman – teman dekat dan soulmate nya sepertinya mendukungnya. Selain itu saya juga dapat informasi lagi bahwa dia juga jalan dengan cowok Fakultas lain. Benar – benar falsafah Jawa lagi yang membuat aku masih bisa tersenyum dan bisa berjalan.

Suatu saat di BEM pada siang hari di saat saya masih bersama dengan salah satu pengurus. Kami cerita kondisi pengurus, tapi ceritanya gak beresensi ke kepengurusan malinkan dalam wilayah Konsolidasi Internal Lembaga. Dia menceritakan bahwa sang wanita tersebut belum punya gandengan dan pasangan. Hati ini ”deg” begitu mendengar kalimat itu. Semoga skenario Tuhan memihakku. Tapi seolah gak terjadi perubahan sama sekali dalam ekspresi saya. Maka yang ada di hadapankupun tidak tahu gemuruh hati ini sebagi wujud ekspresi dalam diri.

Mungkin ada skenario Tuhan yang pingin membuat perjalanan cinta saya tampak lebih indah. Sebelum saya mendengar cerita itu dan tahu yang sebenarnya, saya kadung terjebak dan terhimpit dengan keadaan. Karena saya orang yang sudah putus asa dengan keadaan, saya sempat dekat dengan orang lain. Padahal orang lainpun sebenarnya hanya sekadar dekat saja. Kami hanya sekadar dekat tanpa ada ikrar karena orang itu sudah berikrar untuk orang lain. Tapi image yang terbangun ialah orang tersebut merupakan pacar aku. Bahkan sampai sekarang pun orang akan susah menghilangkan image tersebut. Tapi saya memang tidak akan pernah merasa kecewa ataupun menyesal dengan yang saya lakukan. Bahkan kemarinpun saya masih sempet pulang bareng dia, karena secara gak sengaja ketemu di jalan.

Oh Tuhan, aku akan dibawa kemana? Apakah saya akan bersama dengan wanita idamanku ataukah dengan yang lain? Akan aku terima dan akan saya jalani skenario – Mu. Tapi jangan lupa, saya tetap yakin dengan kekuatan cinta akan merubah segalanya. Saya tetap akan mengejar ridlo Illahi dengan tetap berihtiar mencintai dia, sang wanita idaman hati.

Mungkin kakak ipar yang ditagih adikku akan terpenuhi dan akan membawa kemaslahatan keluarga dan umat. Saya menulis demikian, sang pujaanku tahu gak ya? Tapi dia punya peluang untuk membaca suara hati ini karena dia juga dalam jaringan lokal blog ini. Semoga...

Saturday, September 13, 2008

Rekor tercipta di Seminar Proposalku


Rekor baru di FP UB
Pagi kemarin, saya seminar proposal. Apa yang membuat seminar proposal aku jadi istimewa?
Seminar proposal saya dihadiri lebih dari 70 orang mahasiswa dan ada juga 1 Sarjana Pertanian. Bertindak sebagai dosen pembimbing utama Ir. Endang Moerdiati, MS. Namun beliau belum bisa datang karena beliau sakit. Kemudian Ir. Sittawati, MS. menggantikan beliau. Banyak masukan khususnya dalam metodologi dan referensi yang saya ajukan.
Dr. Ir. Roedy Soelistyono, MS. selaku pembimbing II juga bisa hadir ditengah kesibukannya. Apalagi sang mertua juga lagi sakit. Beliau sebenarnya tidak bisa hadir, namun ketika tahu bahwa pembimbing I tidak bisa datang, beliau hadir. Banyak nasehat yang diberikan kepada audien dan khususnya saya. Tidak hanya dari isinya saja, melainkan dari etika penulisan. Di pendahuluan beliau menanyakan kenapa ucapan terimakasih yang pertama ditujukan kepada Prof. Ir Sukur Makmur Sitompul, Ph. D? Beliau bertindak selaku apa? Seharusnya dosen pembimbing I. Beliau mengatakan bahwa sya ini banyak pengemarnya, terbukti yang datang pada seminarku sangat banyak. Dilanjutkan oleh dosen pembahas saya, Ir. Ninuk Herlina, MS. Sangat banyak beliau memberi masukan pada proposalku.
Temen - temenku banyak yang heran, khususnya mengenai peserta yang datang sangat banyak. Saya sangat mengucapkan banyak terimakasih kepada semuanya. Tanpa kehadiran kawan - kawan semua, tidak berarti apa - apa.
Aku merasa sangat bangga pada kalian semua.
Siangnya saya sholat Jumat di masjid Nurul Falah dan bercengkerama dengan anak - anak di BEM.
Ketika harus ngurus berkas, ternyata nilai belum masuk, maka aku harus nunggu sampai senin minggu ini. Sorenya aku ketemu dengan salah satu adik tingkat. Dia bercerita bahwa seminar tadi bukan seminar mahasiswa, melainkan seminarnya seminarnya artis. Pesertanya over load, harus antri sampai luar. Ditambahi dengan kamera yang selalu jeprat - jepret. Di luar banyak sekali peserta yang ingiun masuk ceritanya. Bahkan temen deketku cuma mau setor muka saja selorohnya. Dari mahasiswa lain bahkan telephon bahwa dia bercerita tentang bukti bahwa saya selalu tebar pesona di mana saja. Tapi itu bukan keinginanku, aku harus baik pada setiap orang tidak pilah - pilih.

BUKA BARENG HORTIEZZZ 2004
Buka bareng dilakukan di rumah dinon, sangat menyenangkan. Yang tidak hadir ada 7 orang, karena memang kondisi yang gak memungkinkan. Banyak pengumuman di sana, ada yang mau nikah, ada yang diterima double degree dan Hortiezzz 2004 udah punya keluarga baru. Anaknya Ana Sri Lestari yang lahir pas hari kemarin juga. Ani Fatihatul M nikah tanggal 08 Oktober. Sunguh sangat menyenangkan mendengar kabar bahagia tersebut. momentum hari itu mungkin hari terakhir bisa kumpul. Saya yakin tahun depan sudah gak ada momentum seperti hari ini. Makanya hari ini kami juga mengisi biodata yang akan kami buat album kenangan.
to be continued...

Thursday, September 11, 2008

Musibah atau cobaan

Hari ini banyak sekali musibah yang menimpaku.
Aku ngurus seminar proposal besok, dan ternyata aku harus menghubungi bapak dan ibu dosen, aku juga harus mikir souvenir apa yang pas dan cocok untuk kegiatan besok. Untung aku punya temen - teman baik sehingga semua dibantu, kecuali souvenir untuk peserta, karena saya sudah pesen dulu.
Sorenya ketika aku mau menjenguk temen yang lagi sakit, Aku ditilang sama Bapak Polisi dan harus membayar Rp. 60.000,00 yang mana uang itu seharusnya saya pergunakan untuk biaya kebutuhan sehari - hari saya. Tapi alhamdulillah menjadi agak ringan ketika ada kawan yang membantu. Temen atau adik tingkat tersebut menempati ruangan super VIP. Bahkan melebihi kamar hotel. tarif 1 malam Rp. 800.000,00. Dia di sana selama 4 hari, tinggal menghitungkan uang sewa ruang. Belum bayar obat dan perawatan,,
Selain itu flash yang aku pinjam juga hilang. Bukan masalah menggantinya, melainkan data yang ada di dalamnya,,
Aku juga belum bisa merasakan nikmatnya berbuka puasa gara - gara saya sendirian dalam kegelapan karena gak ada lampu di BEM. Hanya buah apel penelitian yang saya buat buka, air minumpun tidak ada.
Tapi saya yakin dari semua ini merupakan ujian dari Allah dan saya pasti mendapat hikmah dari semua ini.

Persiapan seminar proposal

Suatu saat memang saya juga harus mengalami hal – hal yang mungkin belum terbiasa saya lakukan. Meskipun hal seperti ini sudah sering saya lakukan saat dulu saya masih kecil dan saat – saat masih lugu dan imoet. Saya harus lama menunggu dosen hanya untuk mendapatkan tanda tangan sebagai syarat seminar proposal lusa nanti. Setelah ketemu dengan beliau, dengan teliti beliau mencoret kata – kata saudara dengan menyuruh ganti kata – kata Bapak/Ibu. Karena surat ini akan disampaikan kepada para dosen pembimbing saya dan dosen pembahas. Bebarengan dengan ujian kompre teman dari Program Studi Agronomi, saya menunggu dosen tadi yang kebetulan juga lagi nguji teman saya tersebut. Saya gunakan waktu tunggu itu ke perpustakaan BP. Sudah lama saya tidak ke sana. Banyak perunahan di sana, khususnya dalam jumlah dan kerapian perpustakaan. Buku bertambah banyak, khususnya sumbangan proyek hibah kompetisi A2. buku – buku referensi maupun journal – journal tertata rapi dalam rak. Ada kebijakan semua tidak boleh meminjam dibawa keluar, kecuali dibaca di tempat saja. Karena dikhawatirkan kalau boleh dibawa keluar, maka jika ada yang mau membutuhkan tidak bisa memenuhi keinginannya untuk membaca gara – gara bukunya tidak ada. Apalagi jika yang meminjam ialah dosen, rawan sekali telat dengan berbagai banyak alasan.

Penjaga yang biasa dianggap tidak ramah oleh teman – teman, pada hari ini beliau sangat ramah dalam melayani saya. Apakah gara – gara penampilan yang saya tunjukkan? Mungkin, karena beliau menganggap kalau saya adalah alumni mahasiswa BP yang lagi berkunjung. Karena saya memakai pakaian yang rapi, memakai jaket hitam, yang kebanyakan oleh teman – teman menyebutnya jas, dipadukan dengan kemeja kuning keputihan ditambah dengan celana kain hitam. Apalagi saya mengenakan pin yang dari Thailand, sungguh sangat elegant, bukan pamer lho, tapi congkak sedikit.

Setelah ujian teman saya selesai, dosennya pun keluar juga, tapi tidak langsung masuk, melainkan diskusi dengan dosen lainnya. Akhirnya dengan sabar saya menunggu saya dapat tanda tangan beliau. Langsung saja ke administrasi BP untuk mendaftar seminar proposal. Saya diguyoni terlalu sore baru daftar, karena saat itu jam sudah menunjukkan angka 15.10 WIB. Saya harus mengeluarkan uang total Rp. 65.000,00 dengan rincian Rp. 40.000,00 untuk sewa ruangan dan Rp. 25.000,00 sebagai sewa LCD. Saya harus menghubungi mas Adi Yuwono untuk memastikan LCD nya besok.

Kemudian saya ke BEM, namun apa yang saya temui? Ada 3 orang tidur di sana. Pikirku sangat wajar memang ada mereka tidur. Disamping kecapekan mereka pasti puasa. Maka saya menyusul mereka menuju istana kapuk. Bangun sudah masuk waktu ’Ashar dan saya langsung ke mushola Nurul Falah FP UB untuk menjalankannya. Saya menjadi imam untuk teman – teman yang pada belum sholat.

Di jurusan BP, jika melakukan seminar maka harus memberi makanan atau snack bagi peserta. Tapi apakah saya harus seperti itu juga? Apalagi saat ini bulan puasa Ramadlan. Maka saya dapat ide, makanan dan snack itu diganti dengan asesoris saja ataukah barang yang lebih bermanfaat dan tahan lama sebagai kenangan. Saya pergi ke KOPMA Press untuk pesan barang tersebut.

Saya pulang berboncengan 3 dengan Rosyid dan Fery. Di komisariat sudah ada banyak kader sedang rapat LK – I yang rencananya akan dilakukan pada bulan September akhir. Sudah dilist calon peserta yang akan ikut LK. Dari angkatan 2006, 2007 dan 2008. Para panitia sangat antusias dan semangat walaupun gak ada takjil dan makanan. Saya sangat bangga pada mereka. Semoga perjuangan tidak sampai disini, tapi sampai titik penghabisan dengan mengharap ridlo Allah SWT.

Tuesday, September 09, 2008

Panasnya Batu saat puasa



Apa boleh buat,,setelah saya telephone pak Suwarno, ternyata apelnya sudah dipanen. Beliau tidak menghubungi saya, apakah karena dari mahasiswa kurang dipercaya ataukah seperti apa? Jadi yang sedianya kami akan menghitung jumlah daun apel di kebun tersebut dengan semangat tinggi, tiba - tiba semangat itu hilang entah ke mana. Pagi sekali saya menghubungi partner saya, dari telephone dan SMS, namun jangankan balasan, "CUMI"pun gak ada.
Akhirnya pagi jam 09.00 baru berangkat ke Batu, gara - gara si king Baron lagi dipinjem ma temenku. Aku mampir ke kost iman, dan diskusi masalah skripsiku. Aku data dan list segala yang menjadi kebutuhan skripsi aku. Kemudian saya ke dosen pembimbing I untuk minta tanda tangan. Di sana saya di kasih banyak nasehat supaya lekas selesai kuliahnya. Naluri seorang ibu, katanya. Tapi yang membuat aku terpukul ialah ketika saya dikatakan sibuk dengan BEM sehingga penelitianku terlantar. Yang mengatakan demikian tidak lain dan tidak bukan ialah partner aku sendiri. Kenapa fitnah itu harus terjadi? Padahal kalau dipikir dan banyak yang tahu, mungkin aku yang banyak meluangkan waktu untuk penelitian ini. Mereka bahkan lebih disibukkan dengan aktivitas mereka yaitu pameran. Dosen pembimbingku menyangka kalau saya memang sibuk ngurusi BEM. Padahal aku sring SMS, telephon dan gak diangkat sama sekali begitu dibilang saya gak memikirkan penelitian. Begitu hitam prasangka orang dan benar kalau fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Setelah dapat tanda tangan saya pamit untuk pergi melakukan pengamatan.
Sampai di kebun, sangat payah kami naik sampai ke atas. Karena sangat curam tebing kebun itu. Mungkin hampir 45 derajat kemiringannya. Kami menghitung jumlah daun 4 pohon sekaligus. Saya dibantu Iman dalam suasana yang sangat panas, apalagi puasa kaya gini...Disamping itu kami banyak ngobrolin tentang pacaran jaman sekarang dan pengkaderan di HMI, nyambung gak sih? tapi kami sangat prihatin dengan kondisi seperti saat ini.
Setelah selesai kami mampir di masjid merah putih untuk sholat Dluhur. "Masjid Merah putih" aneh memang namanya, tidak lazim orang mengatakan mungkin ya,,dari hijab/tabir dibuat merah putih warnanya. Nasionalis banget kayaknya. Bahkan saya kira bangunannyapun meniru kultur hindu. Jadi semua dipadukan dalam bentuk bangunan masjid. Apakah maksud dari tujuannya, wallahu bi showab..
Sampai
di kost iman, saya tidur sebentar dan dilanjutkan ke kampus untuk bahas buka puasa bareng LKM FP. Rencananya dilakukan hari Rabu, tanggal 17 September 2008 di Fakultas Pertanian.
Aku buka puasa dengan buah apel hasil penelitian, dan terawih seperti biasa dilakukan di komisariat, moga jadi barokah bagi komisariat. Amin....

Akhirnya...


Akhirnya saya bisa ketemu dengan dosen pembahas dan langsung ditandatangani sebagai tanda beliau setuju.
God willing, I'll proposal seminar Thursday at 09.10 o'clock in Plant breeding laboratory. I want to invite all my friends to come to my seminar.
Tatapi saya hanya berbekal nekat saja, entah nanti jadi apa yang penting saya sudah maju seminar proposal, hanya itu yang ada di otakku. Aku sudah kadung bilang sama temen - temen aku. Termasuk Hasan dan Hendra yang mereka aku minta jadi moderator dan pembahas aku. Tapi mereka bebarengan dengan kuliah Pola tanam. Tak lupa aku juga menimbang apel dari panenan Otto. Siangnya aku pulang dan langsung tidur, jadi tidak melihat betapa derasnya hujan kemarin. Setelah itu saya dengan Bagus cari takjil di Taman Budaya Soekarno hatta. Di sana kami photo - photo dengan bapak Polisi. Buka dengan takjil es poco - poco dan makan soto Madura kesukaan Bagus gara - gara ada merk Maduranya. Dasar orang yang aneh...
Solat tarawih aku di komisariat, malam itu Bagus jadi imam dan mas Hamid yang ngisi kultum. Aku budayakan hal demikian karena disamping untuk ibadah melainkan juga buat media aktualisasi kader. Dilanjutkan tadarus dengan metode satu baca dan lainnya menyimak, membenarkan bila ada yang salah. Aku kebagian baca 0,5 juz dan pada akhir bacaan setelah mengucap Sodaqallaahul 'adziim, tiba - tiba di depanku sudah ada orang yang sangat aku cintai dari awal kami berjumpa. Namun dasar aku yang kalah sebelum berperang memilih kalah dan ikhlas membiarkan sang pujaan bersama orang lain dan ternyata menurut sumber yang dapat dipercaya, yang aku pikirkan ialah salah apa adanya. "Dia belum punya gandengan..." kaya di lagunya Yopie Latul aja. Malam tadi dia mau ke suatu tempat tapi belum tahu tempatnya, makanya saya mengantarnya. Awalnya dia mau ke kos temen, tapi temennya ternyata masih tidur. Akhirnya kami berdua ke tempat itu. Rasanya seneng banget,,, tapi entah dia tahu atau tidak perasaanku saat itu. Meskipun hanya bisa mengantar, tapi rasanya seneng banget, apa ini namanya cinta?
Sebenarnya rasa ini sudah ada semenjak saya melihat dia. Tapi seperti yang sudah saya tulis tadi, saya kurang PD dengan aku sendiri, dia disenengi oleh temen deketku sendiri, maka aku pilih rela membiarkan meski akhirnya tidak kesampaian niatan temenku itu. Pikirku, kalau temenku sang pujangga malam saja belum bisa dengan dia, apalagi aku,,,bukan pujangga. Selanjutnya dia juga dekat dengan orang yang sangat briliant menurut aku, tapi sepertinya hari ini juga belum bisa sesuai laiknya orang pacaran. Akhirnya dengan sisa keberanian aku paksakan diriku untuk tidak tertunduk malu, tetapi akan bangkit untuk ungkapkan cinta. Itu tekadku mungkin ya...Siapa yang tahu??cuma sedikit.
Meskipun dia gak tahu isi hatiku saat ini, minimal saya bisa menulis perasaan ini dan orang lain tahu betapa besarnya cinta ini. Dan yang saya pahami tidak ada kata salah dalam cinta. Aku mencintai dia pun bukan suatu kesalahan. Moga Allah memihak...

Monday, September 08, 2008

Pengamatan

Pengamatan jumlah daun dan sudut hari ini dilakukan di kebun Bapak Guru Nasib di desa Oro - Oro Ombo, Batu. Pengamatan dilakukan bersama adik tingkatku. Alhamdulillah ada yang mau membantu. Padahal berangkatnyba sudah siang, yaitu pukul 12.30 WIB. Namun berbekal semangat dan rasa optimis, akhirnya saya bisa sampai sana. namun ada kejadian menarik, yaitu kami gak bisa buka gembok..Padahal kami adalah mahasiswa, masa buka gembok aja gak bisa, tapi alhamdulillah, akhirnya bisa juga.
Setelah dilakukan pengamatan dapat dua pohon, kami diundang ke rumah salah satu dosen saya untuk buka bareng. Kami balik dan mandi sebentar langsung berangkat. Kami naik angkot dan langsung diantar ke depan rumahnya. Ada Kanda Damanhuri selaku kyai dan imam sholat terawih. Aku semakin kagum dengan seseorang yang ada di sana. Dia begitu anggun dan sangat mempesona. Aku jatuh cinta padanya...
Entah tahu atau tidak, namun aku tetap berdoa semoga allah memihak..
Selepas sholat tarawih, aku main ke rumah Iman dan banyak omongin tentang cinta,,.

Sunday, September 07, 2008

Kehendak Tuhan

BAKSOS BEM FP UB
Baksos BEM FP UB dilaksanakan di Dusun Ngujung Desa Toyomerto Kecamatan Singosari Kab. Malang. Berangkat jam 08.00 dan selesai habis maghrib. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta dari pengurus, magang kabinet dan peserta dari luar. Kegiatanya ialah Sekolah Lapang, kunjunganke candi Sumberawan dan diskusi. Dihadiri oleh Dekan dan Pembantu dekan III. Sungguh luarr biasa kegiatan ini dan bisa dikatakan sangat sukses. Antusiasme masyarakat sangat tingi.



Jenguk pengurus dan Buka bersama
Hari itu, salah satu pengurus BEM FP sakit dan diopname di RSI Malang. Gejala typus penyakit yang diderita. Setelah kami menjenguk dia di RSI, kami langsung berangkat untuk menghadiri undangan buka bersama di rumah Kakanda Nuhfil. Banyak sekali nasehat dan motivasi baru yang kami peroleh. Apalagi Kanda Mangku juga bisa hadir dari acara tersebut. Banyak pengalaman yang diceritakan pada kami dan hal itu sangat memberi kami semangat baru. Dari 5 prinsip yang harus dimiliki SDM handal. Salah satu diantaranyanya, moral, etos kerja tinggi dan jangan mau menjadi orang yang rata - rata. Setelah diskusi, dilanjutkan buka bersama sekalian sholat tarawih bersama. Kemudian dilanjutkan diskusi yang sangat hidup. Jam 20.30 baru acara selesai, itupun gara - gara dicut oleh noderator, padahal sangat gayeng diskusi malam itu.
Setelah semua pada pulang, saya dan sebagian teman - teman masih ngobrol lagi dengan Kanda Nuhfil masalah apapun, dari kampus, KAHMI, HMI dan proyek dan masih banyak lagi. Kami jadi tahu semuanya kondisi yang terjadi.
Jumat, 06 September 2008
Tanda tangan Dosen Pembahas
Tanda tangan yang harapannya kudapat hari ini dari dosen pembahasku, kandas. Aku ketinggalan 5 menit gara - gara aku tinggal photo copi bentar. Oh...rencana Hari Rabu depan aku seminar, jadi gak yakin lagi.
Jumat, 5 September 2008
Lab Fistum
Aku ngadep dosen dan judul yang sudah jadi yang sudah ditandatangani sama dosen pembimbing II pun harus aku ubah. Cukup lama aku di lab fistum dan temenku sangat stress aku tahu itu, dari ngomongnya dan sikapnya, tapi dia harus menunjukkan ketidak stressanya itu. Mungkin aku juga stress, tapi mungkin aku bisa memanagenya, jadi seolah - olah aku biasa saja.
Kamis, 4 September 2008


Friday, September 05, 2008

MAPERCA


MAPERCA I
Entah apapun itu namanya, safari Ramadlan, MAPERCA ataukah diskusi ilmiah. Itu yang waktu itu dilaksanakan di Komsat. dengan menghadirkan salah satu dosen SOSEK Agribisnis, forum kemarin begitu hidup. Dilanjutkan dengan buka bersama sekalian sholat tarawih berjamaah..

NGABUBURIT PENGURUS
Ngabuburit merupakan kata yang lazim digunakan pada saat moment bulan Ramadlan. Pun demikian kemarin kami pengurus BEM setelah rapat yang sempat saya tinggal menghadiri pelantikan pengurus HMIT. Waktu pelantikan saya merasa bahwa HMIT merupakan himpunan yang paling bisa profesional dan himpunan yang mengakui eksistensi serta fungsi dan peran BEM FP UB. Buktinya saya mendapat undangan tertulis sekalian diberi waktu untuk memberi sambutan dengan saya ditempatkan di tempat khusus juga. Setelah selesai saya kembali ke BEM dan dilanjutkan bahas BAKSOS. Setelah selesai ngabuburit di Gerbang Ekonomi bersama pengurus semua sebanyak 80 % dari total yang aktif.

MAPERCA II
Maperca II menghadirkan kakanda dari Agroekoteknologi. Beliau sangat lihai dalam membawa suasana. Bahkan sampai sholat tarawih beliau masih di sini untuk jadi imam sekaligus pengisi KULTUM. Bebarengan dengan Syukuran dari Restu, Siti dan Astri sangat pas momentum kemarin. Semoga Allah meridloi.

Monday, September 01, 2008

Titik awal


Panen Apel
Hari ini aku harus panen apel lagi. Di kebun petani China yang sangat tertib administrasi dan sangat menganut aturan yang telah dibuat sendiri. Tapi sayangnya saya harus sendiri lagi karena tidak ada kerjasama yang apik lagi seperti kemarin. Dari telephone yang gak diangkat, SMS yang gak dibales. Rasanya kudu "misuh" dalam hati, tapi aku tetap bisa menahannya karena hari ini merupakan perdana puasa Ramadlan. Ada lagi aku harus mengurus proposal perpanjangan komisariat.
Untungnya temen dan sahabatku yang sudah mendapat gelar SP ada waktu dan mau membantu aku. Jam 08.30 aku berangkat ke kebun, padahal dari jam 06.00 aku sudah siap, namun ya itu tadi aku harus sadar bahwa hidup tidak selalu sesuai dengan apa yang diinginkan. Aku masuk kebun harus melewati 2 penjagaan ketat dari penjaga baru dapat ijin dari empunya. Setiap penjaga harus lapor via HP ke bos besar dahulu. Aku dipilihkan 2 pohon apel yang gak begitu gembel. Ini akan memudahkan kami juga petani gak banyak yang buat penelitian karena akan dikirim ke luar kota dan harus mengejar target.
Sangat capek, lapar, haus dan semua yang gak enak - enak dech..apa lagi puasa perdana. Rasanya tersiksa benget, tapi yang sangat menyiksa adalah persoalan batin mendapat cobaan bisa kenal dengan orang - orang yang gak bisa berempati. Uh,,,..
Dua pohon sudah kami panen, dan baru dapat beberapa cabang yang sudah diukur geometrinya, dapat SMS yang memilukan hati masalah apel juga...
Alhamdulillah jam 13.30 sudah kami selesai dan sudah diberi glangsi sama petani tadi dan disuruh bayar belakangan saja. Seiring pengamatan lain. Ada saja halangan yang harus kami hadapi dan harus kami hadapi dengan sabar. Motornya gak kuat naik di lereng yang curam. Namun berkat kegigihan kami akhirnya kami bisa keluar dari kebun dan sempat sholat Dluhur di masjid . Kesempatan itu kami manfaatkan untuk istirahat juga. Setelah agak reda kami ke kampus mengantar apel ke BEM. Ada pengurus yang datang untuk membicarakan BAKSOS.
Ada kejadian menarik yaitu ada orang yang menyimpan nomor HP ku dengan nama orang lain, jadi selama ini waktu aku SMS dia, pahamnya yang SMS ialah bukan aku atau teman dia. Padahal sudah lama banget lho...Pulang untuk berbuka.

Berbuka semua
Aku berbuka puasa dan berbuka hati hari ini di temen serta sahabat sejatiku. Dari masalah hati aku yang telah lama jatuh cinta pada seseorang yang ternyata sama anak - anak pengurus sudah dibaca dari awal.

Tarawih lagi
Kenapa aku harus tarawih dengan jamaah satu orang dan lagi - lagi aku jadi imamnya, plus pengisi kultumnya sekalian. Dilanjutkan dengan tadarus laiknya tadarus yang ada di masjid - masjid lainnya. Ada ta'jilan yang aku bawa dari oleh - oleh tadi siang. Nikmatnya bisa merasakan barokah Ramadlan tahun ini.