Friday, February 06, 2009

Ngopi Bermanfaat

Sudah menjadi rahasia bagi orang - orang yang sering braktifitas malam bahwa ngopi merupakan kegiatan yang efektif untuk menghasilkan keputusan - keputusan penting. Semua permasalahan baik yang berat maupun ringan bisa diobrolkan dalam aktivitas yang satu ini. Urusan yang sangat vitalpun kadangkala bisa dikemas dalam suasana yang sangat santai namun sangat efektif hasilnya. Disadari atau tidak, banyak orang yang menggunakan aktivitas ini menjadi kegiatan yang terkesan santai tapi sangat pas buat lobying atau deal - deal politik lainnya atau hanya sekadar mengobrol santai pelepas beban.
Saya punya istilah sendiri untuk aktivitas ini, yaitu ngopi bermanfaat. Tidak sengaja saya sebut demikian ketika waktu itu saya komunikasi dengan temanku dari UMM via SMS. Setelah beberapa waktu berikutnya dia SMS untuk mengajak ngopi bermanfaat. Saya jadi ingat apa yang tleah saya istilahkan waktu kali pertama SMS dengan temanku tadi. Jadi pingin tertawa saja kalau mengingat kejadian itu.
Malam tadi saya diajak untuk ngopi bermanfaat oleh temanku tersebut. Alhmdulillah bisa menambah wacana, persaudaraan, motivasi dan banyak lagi manfaat lainnya. Ngalor ngidul tapi terarah dengan kemasan yang apik sehingga bisa menimbulkan semangat baru untuk mengisi hidup.

HUT HMI KE - 62


Khotmil Quran atau sering disebut khataman Al-Quran menjadi agenda Komisariat Pertanian UB dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun HMI yang ke - 62. Mungkin hal ini jarang dilakukan oleh komisariat, cabang, badko apalagi PB. Padahal banyak kader yang sadar bahwa Himpunan Mahasiswa Islam saat ini belum bisa menunjukkan Islamnya. Mungkin juga berpikir bahwa Islam tidak perlu ditunjukkan tapi secara esensi dilaksanakan. Sholat, puasa, ngaji Al-Quran hanya sebuah identitas luar saja.
Namun pengurus HMI Cabang Malang Komisariat Pertanian Universitas Brawijaya mengambil kebijakan yang mungkin tidak populis yaitu menyambut hari lahir HMI dengan khotmil Quran. Ada yang mencibir kalau ini kebudayaan dari ketua umum di rumah dibawa di komisariat dan masih ada yang lainnya. Namun pengurus yakin bahwa dengan Khotmil Quran kegundahan kader akan gersangnya nuansa ke-Islaman di HMI sedikit banyak tersirami dengan kegiatan tersebut. Silih berganti kader datang dan pergi untuk mengaji, dan minimal mereka datang ke komisariat. Ada media yang bisa dijadikan alasan mereka datang ke komisariat selain urusan rapat, kajian atau kegiatan lainnya yang saat ini juga mulai jarang dilakukan.