Wednesday, January 27, 2010

Kaku

Hari ini terjadi lagi hal yang tidak saya bayangkan sebelumnya. Sebuah kekakuan yang saya kira akan menghambat kemajuan bangsa Indonesia yang selalu dikekang oleh panjangnya birokrasi. Bagaimana tidak? saya harus mengulang dari awal tahapan untuk mencari pembebasan lab - lab lagi. Padahal bukti bahwa saya sudah mendapatkan pembebasan itu nyata - nyata sudah ada dengan ditandatanganinya form Ujian yang menerangkan sudah bebas lab. Namun ketika yang kita hadapi ialah birokrasi yang mereka beralasan untuk memenuhi prosedur yang ada. Maka saya harus mencari pembebasan lagi, dan mereka menyemangati kalau hanya sedikit saja kok. Uhf,...
Padahal kalau dijadikan one stop service lak yo enak to..Andai saja saya pengambil keputusan

Tuesday, January 26, 2010

Rencana


Sungguh saya tidak tahu dengan rencana Tuhan padaku. Saya hanya tahu bahwa hal yang saya alami adalah keputusan terbaik buat aku. Minggu - minggu ini saya mengalami banyak hal yang hal tersebut tidak sesuai dengan rencana yang sudah saya agendakan beberapa bulan yang lalu. Rencana untuk bisa seminar komprehensif pada 2 minggu yang lalu dimentahkan dengan kurangnya tanda tangan satu orang, meskipun kesepakatan sudah ada. Padahal kalau tanggal 21 saya bisa ujian, keesokan harinya saya harus melaporkan kinerja saya selama 1 tahun lebih 10 hari. Namun alhamdulillah LPJan bisa dilaksanakan, walaupun masih dipending untuk 3/4 bulan berikutnya. Sekarang saya harus memfokuskan untuk ujian tanggal 28 bulan ini. Tiba - tiba saja, SMS tadi pagi membuyarkan rencana untuk bisa ujian tanggal 28 Januari 2010. SMS itu berisi bahwa pada hari itu, beliau tidak bisa menguji dan meminta hari Senin, minggu depan. Dengan begitu saya harus menghubungi 4 dosen lagi untuk mensinkronkan jadwal dari beliau - beliau. Saya baru bisa menemui dosen tersebut 2 orang pada hari ini. Bisakah Senin minggu depan saya ujian?
Allahu ma'ana

Wednesday, January 13, 2010

Banyak Pelamar Kerja Ditolak Gara-gara Facebook


Mem-posting sesuatu di Facebook memang tak boleh sembarangan, khususnya bagi para pencari kerja. Sebuah survei mengungkapkan, hampir separuh perusahaan telah menolak calon pekerja yang sebenarnya potensial cuma gara-gara Facebook sang pelamar.

Satu dari 10 pelamar kerja ternyata ditolak karena ketahuan telah mem-posting sesuatu tentang minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang. Kemudian, 13% karena membuat komentar rasis, dan 9% lainnya ditinjau ulang karena kedapatan menempatkan foto cabul di halaman situs jejaring sosial tersebut.

Perusahaan-perusahaan itu mulai mengecek jeroan Facebook sang pelamar untuk membandingkannya dengan resume curriculum vitae (CV) yang dikirimkan. Bahkan, seperti dikutip detikINET dari Telegraph, Rabu (13/1/2010), empat dari perusahaan telah membuang lamaran yang masuk setelah melihat Facebook sang pelamar.

Gambaran tentang dampak Facebook ini didapat dari hasil survei Career Builder terhadap 450 karyawan perusahaan. Farhan Yasin, presiden Career Builder mengatakan, situs seperti Facebook bisa menjadi bom waktu.

"Banyak yang memakai situs jejaring untuk menguak hal "kotor" di dunia maya. Maka, bersihkan konten "kotor"-mu sebelum mencari pekerjaan. Hapus semua konten foto dan link yang bisa menjadi batu sandungan dalam mencari pekerjaan," imbau Yasin soal hasil survei tersebut.

Salah satu perusahaan bernama Big Brother mengakui kesalahan terbesar yang dibuat oleh pencari kerja ialah tak bisa menjaga perilakunya di Facebook. Meski telah memoles sebaik-baiknya CV mereka, namun percuma saja kalau masih memiliki catatan online yang kurang baik dan bisa dilihat semua orang.
http://id.news.yahoo.com/dtik/20100113/ttc-banyak-pelamar-kerja-ditolak-gara-ga-f0a1c5d.html