Saturday, February 07, 2009

Kembali Semangat


Semangat itu datang kembali setelah lama pergi. Bahkan sepatu yang biasa saya pakai sudah ditumbuhi jamur, sehingga butuh waktu yang lama ketika saya mau menyemirnya. Bahkan sampai dapat gojlogan dari warung depan kontrakan, pak Toto. Saya harus berangkat ke kampus untuk segera menyelesaikan skripsiku. Sudah berapa bulan tidak ada progress sama sekali. Apalagi pagi kemarin saya dapat SMS dari dosen untuk segera menyelesaikan penelitian tersebut. Apalagi ketika hasil ngopi bermanfaat tadi membuat semangat itu datang kembali.
Sampai di kampus, tidak banyak yang berubah. Papan pengumuman masih berdiri kokoh di depan jurusan namun tidak ada pengumuman baru yang tertempel, hanya pengumuman - pengumuman usang yang tak layak tampil. Orang - orang masih sibuk mondar - mandir di Jurusan dengan setiap urusannya masing - masing. namun dosen yang saya harapkan belum muncul - muncul juga. Akhirnya saya hot spotan aja di Jurusan. Lama sekali sampai waktu Jumatan tiba pun saya masih belum bisa menemui dosenku. Mungkin Tuhan belum memihak. Temanku yang janjian mau ketemu jam 9 juga belum nongol batang hidungnya.
Saya Jumatan di masjid Rois Dahlan dekat komisariat. Jadi harus jalan cepat ketika pulang dari kampus, karena saya pulang sudah terdengar ngaji di masjid - masjid. Di komisariat tidak langsung berangkat namun harus diskusi dulu. Apakah najis itu membatalkan wudlu? Eker - ekeran, bantah bantahan dan bermain logika untuk mempertahankan pendapatnya antara iya dan tidak. Namun dalam Islam tidak seperti ini dalam menjawab pertanyaan. Ada fikihnya sendiri - sendiri.
Habis Jumatan, orang tua temen satu kontrakan datang. Dia menjenguk temenku yang lagi sakit infeksi. Banyak yang kami obrolkan tentang kuliah, budaya, politik dan masih banyak lagi yang lainnya. Namun selalu ditanyakan kepada kami tentang pekerjaan orang tua, dan sebelum dijawab beliau sudah menebak dengan posisi pekerjaan. Apakah di Pemkab, Pemda, dsb. Hal ini membuat aku ilfil dengan beliau. Namun inilah realitas hidup yang selama ini ada di sekeliling kita.
Setelah itu saya ke kampus lagi menemui dosen harapannya. Namun tidak ketemu lagi karena 3 menit yang lalu baru saja keluar. Alhamdulillah say aketemu dengan pak Kirno sebagai ketua Lab SDL. Saya mau minjem lux meter untuk minggu depan.
Aktivitas kampus memang bikin capek, namun hal itu tak mengurangi semangat saya untuk Raker. Raker kali ini dihadiri oleh 17 pengurus, hal ini bisa menunjukan ada komitmen yang tinggi dari pengurus untuk membuat program kerja.
Waktu mau selesai raker, pengurus yang datang dari Gresik datang. Dia baru aja datang bukan karena unsur kesengajaan, namun karena kondisi yang mengharuskan demikian. Sambil membawa oleh - oleh dia banyak ngobrol dengan bidangnya dan pengurus lainnya. Setelah dari perjalanan jauh dia kelaparan, maka dia ngajak beli nasi goreng mawut. Beli dua untuk dia dan saya di pak Madura yang mangkal di perempatan. Saya mengantar dia pulang ke kost.
Semoga Allah memihak. . .