Wednesday, February 25, 2009

Kajian Rutin HMI

Strategi Jitu Sukses Akademis dan Organisasi1)

Joko Widodo2)

Menjadi mahasiswa merupakan sebuah anugerah, apalagi menjadi mahasiswa di republik ini. Mahasiswa tergolong kelompok minoritas dan elite. Mayoritas lulusan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) tak mampu melanjutkan studi ke perguruan tinggi negeri (PTN), bahkan ke PT swasta (PTS) kecil dan murah sekalipun.

Status kita saat ini adalah mahasiswa, secara social – psikologis tentulah sangat bergengsi. Akan tetapi janganlah berlama-lama menikmati kebanggaan ini. Status kelompok elite ini tak perlu pula disombongkan. Ketika kita berada di atmosfir kampus yang kita alami saat ini, kita pasti tahu, masih sangat banyak lulusan SLTA yang mampu memasuki PT dalam/luar negeri yang jauh lebih bagus dan bergengsi daripada kita. Kita berada dalam sebuah arena pertarungan yang pasti sangat sengit, seru, asyik, dan melelahkan.

Nah, agar kita bisa meraih hasil yang optimal dan lulus tepat waktu serta punya keunggulan disemua bidang, perlu strategi jitu yang ampuh untuk mewujudkannya, diantaranya ialah :

Pertama, harus memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Konsekuensinya, harus selalu rajin bertanya, baik melontarkan pertanyaan-pertanyaan informatif maupun pertanyaan-pertanyaan kritis dan skeptis. Selama ini sangat banyak mahasiswa yang suka mencari-cari alasan, tak membaca karena harga buku mahal. Padahal, di perpustakaan – perpustakaan komisariat, jurusan, fakultas, universitas, kampus-kampus lain, dan di perpustakaan umumpun sangat banyak. Selanjutnya untuk memperkaya kosa kata dan pengetahuan umum, kita harus rajin membuka berbagai kamus umum dan khusus serta ensiklopedia. Harus tekun mengikuti perkembangan daerah, nasional, dan internasional dari berbagai media massa.

Kedua, harus mampu menentukan skala prioritas kegiatan sehari-hari. Prioritas pertama dan terutama pastilah kegiatan akademik, yakni kuliah, berdiskusi (formal dan informal), mengerjakan tugas-tugas, membaca serta mencari bahan-bahan rujukan dari sumber-sumber lain

Biasakan menyelesaikan tugas kuliah sebelum tenggat waktu tiba. Kerjakanlah apa yang dapat dikerjakan sekarang, sebab nanti kita tak tahu apa yang terjadi. Jangan pernah mengeluh terhadap tugas-tugas yang diberikan tiap dosen tiap minggu. Ini konsekuensi logis pilihan kita sendiri.

Prioritas kedua tentulah aktif berorganisasi. Pengalaman berorganisasi selama kuliah sangatlah besar manfaatnya kelak, terutama ketika kita sudah bekerja. Karena bekal yang kita peroleh ketika berorganisasi menjadi sebuah alat serta senjata yang mutlak kita butuhkan.

Ketiga, harus idealis (bercita-cita tinggi) dan berperilaku baik. Harus dibiasakan hidup dengan sportif, jujur, disiplin, berani, sopan, rendah hati, ramah kepada siapapun, dan bersikap kritis. Harus berani berkata jujur kepada siapapun. Sebagai insan akademik, perlu dibiasakan penerapan komunikasi konteks tinggi (bicara terus terang, langsung ke tujuan). Harus disiplin, baik yang menyangkut manajemen waktu dan kegiatan, mampu berbahasa nasional, internasional, dan daerah dengan baik, dan benar, menjaga kesehatan jasmani, rohani, emosi, dan sosial.

Keempat, harus peka terhadap lingkungan, mulai dari lingkungan terdekat dan terkecil hingga lingkungan terjauh dan terbesar. Harus tanggap terhadap lingkungan alam dan sosial. Contoh kecilnya, selalu menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan. Juga harus tanggap terhadap situasi dan perkembangan negara kita.

Kelima, harus rajin dan jangan pernah sungkan berkomunikasi dengan dosen-dosen di fakultas/jurusan/PS (don’t be afraid to make a mistake). Oleh karena jumlah mahasiswa terlalu banyak, komunikasi dan pendidikan berlangsung massal. Jadi, kita harus rajin berdiskusi informal dengan para dosen/asisten di luar jam kuliah. Berakrab dengan para dosen sama sekali bukan dalam rangka menjilat. Agar dosen mau menerima dengan senang hati, maka kita haruslah selalu tampil dan berpakaian rapi dan bersih, dan beretiket (bersopan santun). Ini termasuk komunikasi nonverbal. Penampilan, dandanan dan pakaian yang kita kenakan tergolong pesan nonverbal. Kesan pertama orang lain terhadap kita pastilah ditentukan oleh penampilan fisik (luar), terutama dandanan, busana, cara berpakaian, dan gerak tubuh. Sebelum menjadi pembicara yang baik, Anda terlebih dahulu harus menjadi pendengar yang baik (cepat menyimak dan perseptif).

Keenam, Biasakanlah berpikir positif terhadap siapapun dan apapun. Jadikanlah selalu tiap pengalaman sebagai guru terbaik, baik pangalaman baik (sukses) maupun pengalaman buruk (gagal), baik pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain.

Ketujuh, perlu belajar wirausaha, baik teori maupun praktiknya (banyak sekali peluang di PT). Jangan pernah menjadikan kemiskinan sebagai alasan untuk tidak kuliah atau tidak jadi sarjana.

1). Disampaikan pada Kajian Rutin HMI Cabang Malang Komisariat Pertanian UB tanggal 24 Pebruari 2009 di Hall Room Komperta UB

2). - Ketua Umum HMI Cabang Malang Komisariat Pertanian UB periode 1429 – 1430 H / 2008 – 2009 M

- Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa FP UB Periode 2007 - 2008

- Mahasiswa Berprestasi FP UB tahun 2007