Thursday, December 29, 2011

Terpendam rasa

Perasaan ini telah ada sejak saya kali pertama datang ke sini. Namun semua bisa saya simpan di dalam hati dan tidak ada yang tahu. Kalaupun ditanya saya selalu bilang tidak sebenarnya. Dan itu tersimpan dalam palung hati yang paling dalam. Keluarga, teman dan saudara tidak tahu. Pada akhirnya saya juga cerita pada mereka. Namun banyak saran dan masukan yang semua tidak sama. Ada yang menyayangkan, ada yang mendukung dan ada yang melarang. Sama dengan awal keputusan saya pergi ke sini.

Sunday, December 11, 2011

Syukuri, nikmati

Nikmat Tuhan itu misterius dan memang dibikin seperti itu oleh Tuhan. Kadang kala kita merasa nikmat itu tidak ada dan Tuhan tidak adil dalam memberi nikmat pada kita. Padahal kalau kita punya kepercayaan dan keimanan sebagai landasan dasar kita hidup adalah janganlah kita menghitung nikmat Tuhan karena kita tidak akan pernah bisa. Kita hanya bisa bersyukur dari nikmat yang kita rasakan itu minimal. Karena banyak yang tidak kita sadari bahwa kita tetap punya keimanan dan bisa selalu bertaqwa itu juga merupakan nikmat yang tidak kita sadari. Hanya sebagian contoh kecil saja.
Hanya sedikit orang yang mampu mensyukuri nikmat Tuhan selama ini. Akupun hanya sebatas teori dan dalam tahap pelaksanaan harus perlu banyak belajar lagi. Pada hari ini pun aku juga masih galau. Mana mungkin ada kata galau dalam kamus orang - orang yang bisa bersyukur. Kapan perasaan ini hilang? Sudah beberapa hari ini rasa itu selalu menyelimuti hidupku. Support - support yang selama ini datang seolah hanya bisa sebagai obat penenang saja, jika obat itu hilang effectnya perasaan itu tak segan untuk datang lagi. Apalagi waktu ini sudah akhir tahun yang kebanyakan orang sudah memasang resolusi baru untuk masa depan lebih baik. Jangankan resolusi, aktifitas untuk besok saja masih banyak keraguan. Sungguh bersyukurlah orang - orang yang masih bisa bersyukur.

Saturday, December 10, 2011

Kebahagiaan

Sejak tadi malam hati ini deg-degan menanti kelahiran keponakanku. Apalagi ibuku, rasa was-was, cemas dan semua rasa menjadi satu. Mungkin cucu pertama atau kah selalu seperti ini? Meman sepertinya ceritanya panjang, dari Bidan dirujuk ke UGD Puskesmas, dan tadi siang dirujuk lagi ke RSU Ngawi karena harus dilakukan operasi.Tapi barusa dapat sms kalo sudah lahir keponakanku jam 14.45 WIB dengan jenis kelamin lak-laki. Bahagia rasanya mendengar kabar itu. Jadi anak yang sholeh ya le,...

Pagi - pagi

Semakin hari rasa ini semakin membayangi diriku. Kuusir dengan sekuat tenaga, namun tenagaku tak sekuat rasa ini. Siapa yang bisa membuat kuat?Pagi - pagi lagi setiap hari.

Monday, December 05, 2011

Tinggalkan atau maj terus

Saat pagi mendengar alarm dan dengan mata yang agak berat melihat HP sudah menunjukkan waktu seperti biasanya. Berat dan malas kalau sudah seperti itu. Adzan subuh belum berkumandang menguatkan alasan bagi selimut untuk minta ditarik lagi untuk menghangatkan dinginnya pagi hari. Sungguh kuat godaan selimut meskipun rupanya tidak begitu rupawan. Dia setia sejak aku masih di rantauan pertama waktu menimba ilmu dulu. Waktu - waktu seperti itulah waktu yang sangat berharga karena 5 menit saja buat meneruskan tidur, rasanya sangat nikmat sekali. Rasanya tidak tergantikan kalau sudah bisa menikmati waktu - waktu seperti itu. Namun sebagai manusia yangmempunyai tanggung jawab aku harus bangkit dan langsung menuju kamar mandi untuk melakukan rutinitas pagi hari. Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi kata anak - anak dalam lagu -lagunya.
Saatnya menggapai ridlo illahi, pagi - pagi bener selagi fajar belum menampakkan keindahannya, masih malu karena masih sedikit cahayanya. Jangan sampai rejeki dicaplok ayam karena kita terlambat beraktifitas. Setiap pagi seperti itu, dan rejeki secara nominal tetep sama, GP dan tunjangan lainnya. Berarti kalau ada istilah jangan sampai bangun telat nanti rejeki dicaplok ayam itu mengisaratkan bahwa kita harus kerja keras namun untuk diri sendiri. Tidak bekerja sebagai pesuruh orang. Posisiku saat ini adalah pesuruh atau orang yang disuruh untuk bertanggungjawab dengan GP yang pasti tiap bulan. Haruskah aku tinggalkan atau go a head. Jawabannya ialah setelah melihat hasil tahun ini.

Sunday, December 04, 2011

Wajar

Liburan kali ini tidak beda dengan libur - libur sebelumnya. Hanya beda sedikit dengan hari kerja biasa, yaitu hari libur = hari tidak kerja. Hanya tidak kerja saja tanpa ada refresh yang lain apakah bisa membuat kebutuhan rohani terpenuhi? Libur diisi istirahat dan kadangkala juga tidak terlepas dari urusan kerja, apalagi posisi istirahat masih di lingkungan pekerjaan. Masih mengaktifkan HP dan sangat mudah diakses tuntutan. Mau keluar tidak ada teman dan aksesnya pun susah.
Kondisi seperti ini kukira sudah tidak sehat dan harus dirubah. Pilihannya ialah harus dirubah dari dalam atau kita berubah dengan meninggalkannya. Makanya waktu kemarin saat di kantor ada pertanyaan tentang kondisi dan suasana di sini. Dan pernyataan suatu kewajaran keluar dari perkataan beliau. Mungkin beliau melihat aku selama di sini dan membuat kesimpulan yang mirip dengan realitas yang kualami.