Monday, December 05, 2011

Tinggalkan atau maj terus

Saat pagi mendengar alarm dan dengan mata yang agak berat melihat HP sudah menunjukkan waktu seperti biasanya. Berat dan malas kalau sudah seperti itu. Adzan subuh belum berkumandang menguatkan alasan bagi selimut untuk minta ditarik lagi untuk menghangatkan dinginnya pagi hari. Sungguh kuat godaan selimut meskipun rupanya tidak begitu rupawan. Dia setia sejak aku masih di rantauan pertama waktu menimba ilmu dulu. Waktu - waktu seperti itulah waktu yang sangat berharga karena 5 menit saja buat meneruskan tidur, rasanya sangat nikmat sekali. Rasanya tidak tergantikan kalau sudah bisa menikmati waktu - waktu seperti itu. Namun sebagai manusia yangmempunyai tanggung jawab aku harus bangkit dan langsung menuju kamar mandi untuk melakukan rutinitas pagi hari. Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi kata anak - anak dalam lagu -lagunya.
Saatnya menggapai ridlo illahi, pagi - pagi bener selagi fajar belum menampakkan keindahannya, masih malu karena masih sedikit cahayanya. Jangan sampai rejeki dicaplok ayam karena kita terlambat beraktifitas. Setiap pagi seperti itu, dan rejeki secara nominal tetep sama, GP dan tunjangan lainnya. Berarti kalau ada istilah jangan sampai bangun telat nanti rejeki dicaplok ayam itu mengisaratkan bahwa kita harus kerja keras namun untuk diri sendiri. Tidak bekerja sebagai pesuruh orang. Posisiku saat ini adalah pesuruh atau orang yang disuruh untuk bertanggungjawab dengan GP yang pasti tiap bulan. Haruskah aku tinggalkan atau go a head. Jawabannya ialah setelah melihat hasil tahun ini.

No comments: