Sunday, October 23, 2011

timbang tak bedil koen

Bangun tidur dengan beauty sleep sunguh nikmat. Apalagi di pagi hari langsung mandi dan di meja makan sudah ada rawon lengkap dengan tauge mentah dan kerupuk udang. Tidak lupa sambal dan tempe goreng yang digoreng agak tebal, wow,...minggu yang nikmat. Di kamar yang selalu kelihatan rapi dan bersih membuat penghuni tambah nyaman untuk lebih lama bermalas-malasan di kamar. Apalagi sekalian bisa hotspotan sambil ditemani secangkir kopi panas di meja kecil yang kutarih di sebelah almari. Hanya saja hari ini kujalani sendirian saja, tidak aada yang menemani. Hanya sedikit terobati ketika tadi malam aku maen PES dengan tetangga baru depan rumah.
Namun ada sedikit yang membuat semua itu jadi g nikmat, yaitu ketiga indikator signal ind**at ada tulisan "sos" yang berarti tidak bisa digunakan untuk apa-apa. operator lainpun ikut-ikutan menambah emosi hari ini, yup telk*m*el juga ikut menambah kemangkelan pagi ini. Buat daftar Tarif Miskin g bisa dan untuk menghubungi susahnya minta ampun. Kata sandi macan "Ampun bosssss!, ampunnn bos!!!, ampun - ampun matamu!", hahahahah. Jadi ingat Sandi, "kandanio", timbang tak bedil koen, dasar preman nusakambangan....". Kal lihat video itu masih ketawa sendiri dan mengobati rasa rindu di Malang.

Tuesday, October 11, 2011

SKS (Sistem Kebut Sehari)


"Tanggal 11 September akan kedatangan tamu istimewa, top leader di perusahaan ini". Kalimat itu yang sering terdengar di obrolan kami. Dengan kedatangan tamu tersebut, maka sudah seharusnya dan sepantasnya kita berbenah dari segala bidang. Semua lini mempersiapkan diri dan berbenah diri. Memang benar ajaran para pintar bahwa tamu adalah raja. Namanya raja, maka kita harus memperlakukannya se"VVIP" mungkin. Jangan sampai ada kekecewaan dari kunjungannya kali ini dan senyum khasnya harus keluar di sini. Maka apapun dilakukan demi mendapat simpati dari sang tamu istimewa hari ini. Sudah sejak lima hari yang lalu semua jalur dan jalan yang akan dilewati dibenahi dan dibuat mengkilat. Semua tenaga dikerahkan di sana, pekerjaan rutin masih jalan namun tidak semasiv biasanya. Semua demi 5 menit tamu lewat di jalan wilayahku. Puncak kerja ialah kemarin ketika semua bahu mebahu membenahi apa yang aneh dan janggal diubah menjadi keadaan yang super normal. Sistem Kebut Sehari mungkin istilah itu cocok buat menggambarkan kejadian kemarin. Semua lini dari atas sampai bawah memastikan kondisi, kalau ada yang tidak beres cepet diactionkan. Alhamdulillah tidak ada komplainan dan berarti pekerjaan sementara ini aman. Sekarangtinggal nunggu hari ini dan besok, apakah kondisi masih bisa kukendalikan ataukah aku yang dikendalikan keadaan. Jawaban itu akan muncul malam ini dan besok.

Monday, October 10, 2011

Telephone kawan


Kemarin sore, tiba-tiba dapat telp dari temen satu angkatan OP-31. Dia mengabarkan akan resign dari sini. Karena suasana pekerjan yang tidak cocok, menyebabkan dia tidak nyaman kerja. Meskipun tempat kerja dia dekat dengan kota Balikpapan, hanya membutuhkan waktu perjalanan 1 jam saja dari site. Dia bertekad bulan depan akan menulis surat pengunduran diri dari jabatan assisten teknik. Bukan mengajak, namun sekadar curhat, namun dengan kejadian itu juga membuat aku berpikir sejenak. Apa yang membuat aku betah di sini. Sungguh luar biasa dan istimewaa saya bisa di sini sampai hari ini.
"Bulan depan saya akan resign ndoro", kalimat dari seberang itu jelas di Hand phone saya. Awalnya saya kaget dan tidak mengira akan mendapat kabar itu. Saya hanya bisa mengangguk dan sharing tentang cita dan asa dan tahapan hidup sampai saya ada di sini hari ini. Sebenarnya semua sama merasakan perasaan tersebut, hanya saja cara penerimaan saja yang berbeda. Kalau temenku ini memang bukan dunianya katanya. Dia cerita kondisi pekerjaannya dan mengeluhkan jam kerja yang tidak umum di tempat kerja lain. Jam istirahat yang tidak teratur dan selalu tidur larut malam untuk mengurusi urusan orang lain. Aku pingin tahu pantat orang yang suka dimarah, dikomplain dan disalahkan itu jawabku padanya namun dengan nada rendah sambil guyon. Namun kalau itu sudah menjadi pilihan, saya hanya bisa mendoakan untuk kesuksesan temenku ini.

Friday, October 07, 2011

Rasa kangen


Akhir - akhir ini seringkali aku melihat jam dengan angka kembar. Menurut mitos, itu pertanda bahwa ada yang ngangenin. Apakah itu berlaku buat aku ya, pasalnya aku secara tidak sengaja melihat angka2 itu di jamku tanpa kusetting supaya angka kembar. Memang benar, kemarin ada yang bilang kalau ada yang kangen, alhamdulillah ya, ada yang kangen. Menjadi sesuatu banget dech bisa dikangenin orang istimewa.
Ternyata mitos itu kebetulan sama dengan cerita ku, dia juga sering melihat jam dengan angka kembar. Dan seolah itu menceritakan bahwa ada yang kangen dia, dan orang itu adalah aku sendiri. Belum ada satu minggu, kami berpisah rasa itu terlalu prematur hadir di sudut ruang rinduku. Menggelayut manja sesekali menggerlingkan mata indah bola pingpongnya membuat mata ini tertahan untuk menatapnya. Suatu perasaan yang bikin hati berkecamuk. Tuhan tolong jadikan rasa ini sebagai jalan menuju ridlo - Mu. Amiin.

Tuesday, October 04, 2011

Pengukuhan Sarjana


Pada hari itu, tepatnya hari Sabtu di mana hari yang banyak dijadikan janji oleh teman - teman untuk menjawab pertanyaan "kapan wisuda?". Tanggal 24 September 2011 menjadi hari istimewa buatku, orang tuaku, saudaraku, pendampingku dan semua yang telah mengenal aku karena di hari itu saya dinyatakan syah menjadi Sarjana Pertanian melalui pengukuhan di gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya Malang.
Rasa luar biasa yang tidak bisa digambarkan saya alami setelah tiga detik sehabis rektor UB mengucapkan, "Dengan mengucapkan بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِِ , dengan ini saya nyatakan dilantik". Langsung kalimat sakral itu saya jadukan status di facebook ku. Dan ada 18 comment di bawahnya yang berisi ucapan selamat dan doa - doa dari teman - teman. Tidak sampai di situ saja kebahagiaan itu, di luar sudah menunggu keluarga, adek2ku di komisariat dan teman - teman kuliah dulu. Ambil photo seolah menjadi menu wajib waktu wisuda di samping bisa dijadikan ajang silaturahmi. Senang dan bangga rasanya waktu itu, karena banyak yang dikorbankan oleh orang - orang luar biasa demi menghadiri acara prosesi wisudaku. Datang jauh dari luar kota, meninggalkan pekerjaan, dan segala bentuk aktifitas rutin demi datang untuk memberi ucapan selamat.
Seperti yang banyak ditanyakan oleh teman - teman bahwa waktu wisuda umumnya waktu yang tepat untuk memperkenalkan pendamping wisuda. Dan hari itu saya termasuk orang pada umumnya, ya saya mempunyai pendamping wisuda. Sungguh luar biasa hari bersejarah itu, sekaligus saya memperkenalkan kepada orang tua, teman, saudara dan sahabat - sahabat terdekatku. Saya sangat bersyukur pada Tuhan karena masih diberi hidayah untuk selalu bersyukur. Saya meyakini, bahwa dengan bersyukur, maka Tuhan akan menambah nikmat yang diberikan. Saya membuktikan itu, pun demikian dengan pendampingku yang selalu membisikkan kalimat itu di telingaku.