Monday, September 01, 2008

Titik awal


Panen Apel
Hari ini aku harus panen apel lagi. Di kebun petani China yang sangat tertib administrasi dan sangat menganut aturan yang telah dibuat sendiri. Tapi sayangnya saya harus sendiri lagi karena tidak ada kerjasama yang apik lagi seperti kemarin. Dari telephone yang gak diangkat, SMS yang gak dibales. Rasanya kudu "misuh" dalam hati, tapi aku tetap bisa menahannya karena hari ini merupakan perdana puasa Ramadlan. Ada lagi aku harus mengurus proposal perpanjangan komisariat.
Untungnya temen dan sahabatku yang sudah mendapat gelar SP ada waktu dan mau membantu aku. Jam 08.30 aku berangkat ke kebun, padahal dari jam 06.00 aku sudah siap, namun ya itu tadi aku harus sadar bahwa hidup tidak selalu sesuai dengan apa yang diinginkan. Aku masuk kebun harus melewati 2 penjagaan ketat dari penjaga baru dapat ijin dari empunya. Setiap penjaga harus lapor via HP ke bos besar dahulu. Aku dipilihkan 2 pohon apel yang gak begitu gembel. Ini akan memudahkan kami juga petani gak banyak yang buat penelitian karena akan dikirim ke luar kota dan harus mengejar target.
Sangat capek, lapar, haus dan semua yang gak enak - enak dech..apa lagi puasa perdana. Rasanya tersiksa benget, tapi yang sangat menyiksa adalah persoalan batin mendapat cobaan bisa kenal dengan orang - orang yang gak bisa berempati. Uh,,,..
Dua pohon sudah kami panen, dan baru dapat beberapa cabang yang sudah diukur geometrinya, dapat SMS yang memilukan hati masalah apel juga...
Alhamdulillah jam 13.30 sudah kami selesai dan sudah diberi glangsi sama petani tadi dan disuruh bayar belakangan saja. Seiring pengamatan lain. Ada saja halangan yang harus kami hadapi dan harus kami hadapi dengan sabar. Motornya gak kuat naik di lereng yang curam. Namun berkat kegigihan kami akhirnya kami bisa keluar dari kebun dan sempat sholat Dluhur di masjid . Kesempatan itu kami manfaatkan untuk istirahat juga. Setelah agak reda kami ke kampus mengantar apel ke BEM. Ada pengurus yang datang untuk membicarakan BAKSOS.
Ada kejadian menarik yaitu ada orang yang menyimpan nomor HP ku dengan nama orang lain, jadi selama ini waktu aku SMS dia, pahamnya yang SMS ialah bukan aku atau teman dia. Padahal sudah lama banget lho...Pulang untuk berbuka.

Berbuka semua
Aku berbuka puasa dan berbuka hati hari ini di temen serta sahabat sejatiku. Dari masalah hati aku yang telah lama jatuh cinta pada seseorang yang ternyata sama anak - anak pengurus sudah dibaca dari awal.

Tarawih lagi
Kenapa aku harus tarawih dengan jamaah satu orang dan lagi - lagi aku jadi imamnya, plus pengisi kultumnya sekalian. Dilanjutkan dengan tadarus laiknya tadarus yang ada di masjid - masjid lainnya. Ada ta'jilan yang aku bawa dari oleh - oleh tadi siang. Nikmatnya bisa merasakan barokah Ramadlan tahun ini.