Saturday, December 13, 2008

Sebuah tanggungjawab

Apakah itu tanggungjawab itu? Pertanyaan itu mungkin tidak terpikirkan oleh kita semua. Karena mungkin terlalu sering kita bersinggungan dengan kata – kata itu, sehingga tak terpikirkan oleh kita. Biasanya sesuatu hal yang paling dekat dengan kita malah jarang mendapat perhatian dari kita. Hal itu juga terjadi dalam sebuah kata berjuta makna “tanggungjawab”.

Kata tanggungjawab banyak sekali dipakai dalam dimensi apapun. Agama, sosial, politik, budaya dan dari segi kehidupan apapun tak dapat dilepaskan dari kata ini. Sebuah tanggungjawab dapat menciptakan sebuah energi yang luar biasa yang dapat menggerakkan turbin – turbin sendi kehidupan. Seorang akan bekerja giat banting tulang demi mencukupi kebutuhan keluarga. Bahkan pekerjaan yang dilakukan terpaksapun dengan banyak tekanan dari sisi kanan – kiri pun juga demi memenuhi tanggungjawab. Bagi saya tidak menjadi sesuatu masalah sesuatu dilakukan dengan ihlas atau terpaksa ketika mengerjakan sesuatu. Senyampang sudah mau melaksanakan tanggungjawabnya. Namun perlu diingat bahwa hasil akhir akan selalu beda, Walau angka nominal yang dihasilkan sama. Orang akan memberi apresiasi lebih ketika dilakukan dengan ihklas tanpa pamrih. Sikap ini juga akan mempengaruhi sikap lingkungannya.

Kemarin juga saya melihat orang yang berjuang demi memperjuangkan pelaksanaan tanggungjawabnya sebagai presidium sidang. Kondisi hujan, tanpa kendaraan, tanpa teman yang ada hanya tanggungjawab presidium sidang yang akan memimpin jalannya persidangan. Dia datang ke tempat persidangan yang nota bene jauh dari kostnya. Bahkan saya melihat hanya dia yang datang tepat waktu dan sendirian saja. Hanya aku, dan beberapa yang memang terpaksa ada di situ. Kemudian datang satu orang membawa jas hujan naik sepeda motor yang datang dari kontrakannya yang berada beda kecamatan. Beberapa jam kemudian datang juga seorang perempuan yang kelihatan sangat terpaksa hadir ke sana. Sebenarnya saya juga termasuk orang – orang luar biasa seperti di atas ketika saya mau menyombongkan diri. Karena saya yakin orang luar biasa lahir dari proses yang luar biasa pula.

Beberapa hal diatas merupakan sebagian kecil gambaran orang – orang yang bertanggungjawab. Orang yang rela melakukan sesuatu apapun demi sebuah tanggungjawab. Sudah berapa energi yang dikeluarkan untuk merubah energi tersebut menjadi energi dalam bentuk lain. Jadi dari contoh di atas bebas dari nilai terpaksa atau tidak. Karena tanggungjawab tidak menuntut keterpaksaan atau keihklasan tapi aksi konkrit. Karena hal itu akan menjadi urusan pribadi masing – masing. Sesuatu akan kembali pada pribadi masing – masing. Jadi hukum Newton akan terjadi pula di sini.

No comments: