Sunday, November 01, 2009

Rivalitas KPK-Polri Destruktif, HMI Desak Presiden SBY Turun Tangan


Jakarta - Penahanan pimpinan KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah semakin memperuncing rivalitas antara KPK dan Mabes Polri. Presiden SBY diminta segera turun tangan mencegah rivalitas dua lembaga penegak hukum ini yang dikhawatirkan bersifat destruktif.

"Sudah saatnya presiden turun tangan mencegah rivalitas KPK-Polri ini. Presiden harus turun tangan karena arahnya semakin destruktif," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Arip Musthopa dalam perbincangan dengan wartawan di Jakarta, Minggu (1/11/2009).

Selain itu, kata Arif, Presiden SBY harus membentuk tim independen menelaah bagaimana mengatasi rivalitas KPK-Polri ini. Orang-orang yang ada di tim independen itu harus orang kredibel dan netral, artinya bukan unsur dari kedua lembaga itu.

"Dari langkah itu presiden mengambil keputusan berupa rekomendasi untuk mencegah dan menengahi rivalitas yang kian hari makin berkepanjangan ini," ujarnya.

Arif memprediksi, jika Presiden SBY tidak sigap menengahi hal ini, terutama menindak langkah Polri yang terlihat emosional, maka Polri bukan saja akan berhadapan dengan KPK, tapi akan berhadapan dengan gerakan masyarakat.

"Polri bisa-bisa berhadapan dengan masyarakat, bukan lagi dengan KPK," pungkasnya. (Rez/irw)
http://m.detik.com

1 comment:

Daniel DPK said...

Kisah Cicak Vs Buaya ini seperti Epos Mahabharata Modern. Mengingat "Kurawa" yang dihadapi sangatlah besar maka mari kita dukung KPK agar alur skenario ini tidak seperti yang diharapkan sang sutradara, namun endingnya bisa seperti kisah Mahabharata yang kita ketahui bahwa si Pendawa atau KPK bisa menang melawan Kejahatan arus besar ini..